Mohon tunggu...
Git Agusti
Git Agusti Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger Cianjur

Suka menulis apapun yang diinginkan untuk ditulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berburu Menu Takjil a la Pedesaan

12 Mei 2019   23:38 Diperbarui: 12 Mei 2019   23:39 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat berbuka merupakan  saat yang sangat dinantikan bagi setiap orang yang sedang berpuasa. Karena momen ini dirasa sangat spesial dan menyenangkan maka tidak heran jika setiap orang berusaha untuk menyajikan menu-menu takjil terbaik. Ada yang berbuka puasa dengan cara mendatangi tempat-tempat wisata kuliner, cafe atau lainnya atau dengan membeli menu takjil kemudian membawanya ke rumah untuk dinikmati bersama dengan keluarga.

Di perkotaan, hal seperti ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan karena dimana-mana tersedia tempat maupun penjual makanan sebagai menu takjil dengan beragam pilihan, tinggal pilih dan nikmati. Lain lagi dengan di pedesaan yang tidak terlalu banyak tempat yang bisa dituju untuk mendapatkan makanan pembuka puasa. Jikapun ada tidak banyak jenisnya, sehingga kebanyakan yang tersedia adalah bahan baku dan kami biasanya mengolah sendiri di rumah untuk membuat menu takjil sederhana.

Seperti hari ini, setelah selesai beribadah Ashar kami memutuskan untuk mencari bahan-bahan makanan untuk membuat menu takjil. Menu yang kami akan buat hari ini adalah es buah. Sambil ngabuburit (istilah kami untuk beraktifitas sambil menunggu waktu berbuka tiba) ada beberapa tempat penjual bahan-bahan yang akan kami datangi.

Selain membuat es buah rencananya kami ingin kolak pisang. Kebetulan pisang di belakang rumah masih belum waktunya untuk dipanen jadi terpaksa harus mencarinya di warung-warung yang biasa menjualnya.

Kami berangkat bertiga mengendarai motor butut menyusuri jalanan galengan sawah yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja. Ditambah karena baru saja hujan reda jadi jalanan lebih licin dari biasanya. Sedikit lengah saja maka dipastikan kami akan terjatuh ke pesawahan dan pastinya mandi lumpur, haduh!.

Keluar dari jalan pesawahan kami mulai menginjak jalanan beraspal, lumayanlah meskipun banyak bolong sana-sini namun lebih baik daripada jalan yang pertama kami lewati. Beruntung tempat tujuan pertama tidak jauh dari rumah kami sehingga dengan mudah kami dapat mencapainya dengan waktu kurang lebih 10 menit dan alhamdulillah bahan yang kami cari masih tersedia. Disana kami memutuskan untuk membeli pisang dan timun suri.

Berlanjut ke tempat tujuan kedua, berjarak sekitar 1,5 km dari titik pertama. Mengendarai sepeda motor dengan kondisi jalanan yang rusak dan naik turun membuat perjalanan tidak dapat dipercepat. Tapi tidak apa-apa karena memang tujuannya juga ngabuburit, ya kan?

Di tempat kedua, sebuah rumah dari pedagang sayuran yang biasanya memiliki persediaan sayuran dan buah-buahan yang lumayan. Sesampainya disana kami langsung membeli beberapa bahan pelengkap seperti agar-agar, beberapa jenis buah dan beberapa lainnya. Dilanjutkan dengan mengendarai motor kembali menuju tempat ketiga, si penjual goreng-gorengan. Berjarak sekitar 1,5 km kami melaju dengan santai karena waktu masih tersisa cukup banyak. Sesampainya disana kami hampir kehabisan makanan yang kami inginkan, namun ada beberapa yang bisa kami dapatkan. Selepas itu kamipun memutuskan untuk berbalik arah menuju rumah agar tidak terlalu petang sampai disana.

Di tempat tinggal kami, untuk mendapatkan berbagai makanan pembuka yang sedikit berbeda dari biasanya kadang-kadang kami harus menempuh jarak yang cukup jauh. Jikapun perjalanan jauh itu dilakukan belum tentu pula kami akan mendapatkan yang diinginkan. Namun karena hal tersebutlah kami terbiasa dengan kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan. Untuk sekali-kali jika kami ingin menikmati suasana berbuka ala-ala masyarakat perkotaan maka kami biasa menganggarkan waktu untuk berangkat ke pusat kabupaten selama 1-2 hari sambil mencari kebutuhan yang tidak bisa kami dapatkan di kampung sekitar.

Namun dengan Ramadhan, dimanapun tempatnya maka kehangatan dan keseruan bersama keluarga dapat kami ciptakan sendiri, bahkan dengan sedikit berjalan-jalan sore, ngabuburit kesana kemari mencari menu takjil sederhana.

Berikut sedikit video kegiatan kami hari ini mencari bahan-bahan untuk menu takjil:


Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun