Sejumlah Blogger Cianjur #bloggercianjur yang kece-kece dan 30 peserta dari berbagai kalangan terlihat begitu antusias mengikuti acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 18 Nopember 2017 yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut. Sebenarnya sih awalnya agak canggung bercampur kaget ketika pertama melangkahkan kaki melewati pintu masuk.Â
Itu karena sebagian besar peserta adalah teteh-tetehdan ibu-ibu (nenek-nenek kebetulan gaada yang menjadi peserta, hehehe.... )hanya ada beberapa peserta laki-laki saja dan itu pun dapat dihitung jari. Maklumlah mungkin karena kegiatan ini diprioritaskan untuk kaum ibu sehubungan dengan beberapa ilmu keterampilan yang akan disampaikan. Padahal kalo bapak-bapak pada tau juga ilmu yang akan didapatkan, beuuuuh pasti bejibun mereka minta didaftarkan jadi peserta. Secara atuh kan Bapak-Bapak tidak akan mau kalah sama istrinya. Betul ga bapak-bapak? Hehe.
Kecanggungan berangsur menghilang ketika saya bersama Bapak Iwan (beliau yang menawari saya untuk ikut serta dalam kegiatan ini) mulai memasuki ruangan sambutan hangat dari narasumber maupun peserta begitu terasa. Yaaa seenggaknya itu menjadikan kami peserta yang masuk kategori ganteng-ganteng diantara deretan emak-emak peserta yang cantik-cantik, tring ! (narsis mode on).
Tuh kan ? ngomong apa pula ini ? nanti pemirsa pada kezzzzel dan dan banting gadget karena saya ngomong ngaler ngidul sana sini. Pemirsa udah pada tidak sabar ingin mengetahui kegiatan apa yang mau diikuti. Oke jangan pakai lama lagi, meluncur ke teeekaaape!.
Kegiatan dinamakan Program Pemberdayaan Masyarakat dengan sub tema Pelatihan Kerajinan Daur Ulang.
Terus siapa yang menyelenggarakan ? Hayoooo, ada yang tau ? Nih dikasih tau aja sekalian. Penyelenggara kegiatan ini adalah Alfamart. Iyyyya! Alfamart menggandeng narasumber yang berkompetensi di bidang inovasi pemanfaatan bahan daur ulang yaitu Ibu Leni Mulyani dari Rumah Kreatif Naria mengadakan kegiatan ini berawal dari ide dan gagasan bahwa langkah-langkah pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari hal yang sederhana, mudah, efektif, efisien dan memiliki beragam manfaat bagi masyarakat itu sendiri.Â
Terlebih lagi dengan kerentanan timbulnya masalah yang rumit antara masyarakat dan sampah yang dihasilkan dari aktifitasnya. Dengan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi terhadap pemanfaatan bahan plastik sebagai media pembungkus dan kemasan, maka bahan plastik ini akan menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik karena memiliki masa terurai yang sangat lama.
Sasaran dan prioritas peserta dari pelatihan ini adalah masyarakat yang dianggap memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk dapat berpartisipasi aktif dalam penerapan keterampilan yang didapatkan setelah kegiatan ini. Yups ! perkiraan pemirsa tepat !. Kalangan ibu rumah tangga diharapkan memiliki andil yang lebih besar dalam pendaur ulangan sampah secara kontinyu sebelum sampah atau barang sisa tersebut yang dianggap tidak memiliki manfaat tersebut bermuara di tong sampah.
Kegiatan pelatihan ini bertempat di Gedung Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Cianjur. Lengkapnya beralamat di Jl. Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Sawah Gede, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Nama kegiatan sudah dijelaskan, alasan diselenggarakan sudah dijelaskan, sasaran peserta sudah dijelaskan. Mmm, apa lagi ya?
Oh ya!. Mungkin ada yang ingin mengetahui keterampilan apa yang akan didapatkan setelah para peserta mengikuti kegiatan ini ?.
Ada beberapa hasil kerajinan tangan yang dipamerkan oleh para narasumber. Saya lihat diantaranya ada benda-benda hasil kerajinan tangan berupa tas dan sejenis wadah makanan seukuran piring besar. Disamping beberapa hasil karya lain yang disertakan dan semuanya berbahan dasar limbah dapur plastik.
Keterampilan yang diajarkan oleh narasumber adalah pengolahan bahan dasar plastik yang dapat di daur ulang secara langsung, misalnya dalam hal ini adalah gelas plastik bekas minuman. Dengan melalui serangkaian proses mulai dari pemilahan sampai pembuatan maka nantinya akan menjadi hasil yang dapat dimanfaatkan kembali di rumah masing-masing maupun dijadikan sebagai souvenir yang memiliki nilai jual. Sehingga bisa membantu dalam hal keuangan rumah tangga.
Hal ini telah dijelaskan secara gamblang oleh pihak penyelenggara kegiatan bahwa tindak lanjut kedepannya adalah akan dilakukan kerjasama yang berkelanjutan dalam hal pemasaran barang hasil kerajinan oleh para peserta pelatihan ini. Sehingga ketika keterampilan ini didapatkan dan kemudian diterapkan maka hasil produksinya akan dibantu pemasarannya oleh pihak yang ditunjuk oleh pihak penyelenggara.
Untuk pengenalan penyelenggaraan kegiatan sepertinya demikian. Mohon koreksi jika ada kekhilafan redaksi. Nanti di bagian kedua ada penjelasan tentang langkah-langkah dalam pembuatan kerajinan daur ulang. Pantengin terus yaaaa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H