Suatu saat alam bersahabat
membelai membuai penuh nikmat
angin mendesiskan keagungan alam
mengusap halus kulit semua insan
menyuap khayal kenikmatan
bak sentuhan lembut puting sang perawan
Surya merekah seiring nyanyi kutilang
belaian sinar bangkitkan gairah kehidupan
insan lena dalam kemalasan
rasakan peluk mesra perawan pujaan
larut insan dalam khayalan
Embun menghias pucuk daunan
berkilau indah bersulang cahaya
seindah permata melingkar leher perawan
menggelayut semayam dalam lembah antara
gugusan payudara dewi kahyangan
Suatu saat alam menggeliat
memuntahkan segala murka
serasa kekasih berkhianat
sepoi angin berubah badai
puting perawan berubah beliung
menghempas insan yang sedang lena
enyah dalam neraka penuh prahara
Sayup-sayup sapa memuja
mengiba merintih mohon ampunan
sayup semakin menggemuruh
menggema seluruh semesta
padu dalam alunan suara
lantunkan kidung kemuliaan
hanya kepada Yang Mahapencipta
Mahaagung dan Mahamulia
Jambi, 22 Juli 2002
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!