Tadi malam, aku menghadiri undangan sahabatku, dalam doa syukur atas tujuh bulan kandungan putrinya. Dalam adat Jawa disebut mitoni. Aku turut bersyukur dan mendoakan, semoga putrinya selalu diberikan kesehatanhingga proses kelahiran nanti berjalan dengan lancar.
Sahabatku itu adalah Alex, istrinya bernama Ani, dan putrinya adalah Pia.
Ya, tak lama lagi Alex segera menjadi kakek, mengikut jejakku yang sudah 13 tahun menyandang gelar kakek,atau eyang kakung bagi orang Jawa. Maka, pagi-pagi aku kirim sebuah sajak untuknya. Inilah sajak itu:
Tak lama lagi
      Om Alex jadi Eyang Kakung
Â
      Rasanya baru kemarin
      Mas alex duduk di pelaminan
      berdamping dengan Mbak Ani
      Rasanya baru kemarin
      Om Alex menimang putri kecil yang lucu
      yang sebentar lagi akan menjadi ibu
Â
      Rasanya baru kemarin
      kita berhaha-hihi
      bergurau dan bercanda
      penuh sukaria ala anak muda
Â
      Ya, kita menjadi eyang
      tak terasa kita semakin renta
      walau keinginan tak mau renta dan menua
      namun masa tak akan berbalik dan berulang
      melainkan kitalah
      yang mesti balik dan berpulang
      kembali kepada Sang Pencipta
Â
      Begitulah tahapan kehidupan manusia
      hanya dalam sejenak masa
Alex menyambut kedatanganku dalam doa syukur itu. Ia berkata, terharu membaca sajakmu.
Jambi, 12 Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H