Mohon tunggu...
Inovasi

Resensi buku : Mitos Jurnalisme Penulis Dudi Sabil Iskandar, Rini Lestari

6 Juni 2016   12:41 Diperbarui: 6 Juni 2016   12:47 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas Buku 

Judul : Mitos Jurnalisme  

Penulis : Dudi Sabil Iskandar , Rini Lestari 

Percetakan : CV. ANDI OFFSET (Penerbit ANDI,Anggota IKKAPI)  

TahunTerbit : 2016  

Edisi Cetakan : I, 1st Published  

Ukuran Halaman :xxii+330 hlm; 16x23 Cm. 

 ISBI : 978-979-29-5542-2

Harga : Rp 65.000

Tentang Penulis

Dudi iskandar, lahir di Bandung,5 maret 1972. Menyelesaikan kuliah di jurusan dakwah Fakultas Ushuluddin di institute IAIN,Sunan Gunung Djati Bandung,1996, dengan predikat cum laude.

Rini Lestari, lahir di Gunung Kidul 1 September 1977. Pendidikan S1 Public RelationProgram Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur S2 program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Saat ini beliau merupakan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur.

Isi Buku 

Di dalam buku tersebut menjelaskan berapa pentingnya komunikasi untuk dunia pers.

Komunikasi adalah salah satu cara manusia mempertahankan harkat dan martabat kemanusiaannya. Dengan komunikasi, manusia mengaktualisasikan segala potensinya. Dalam setiap gerak, manusia berkomunikasi dalam berbagai bentuknya mikro, meso, dan makro. Komunikasi juga merupakan konsekuensal dari posisi manusia sebagai makhluk sosial.

Kalau dalam komunikasi mazhab transmisi elemen pokoknya adalah komunikator. Pesaan, media, komunikan, dan efek, sedangkan dalam mazhab semiotika yang menjadi elemen dasarnya author (pengarang), teks budaya, dan reader (pembaca). Jadi komunikator, pesan , media, komunikasi, dan efek tidak dikenal dalam mazhab semiotika.

Definisi komunikasi sangat beragam. Littlejohn dan Karen A Foss mencatat keberagaman definisi komunikasi karena berangkat dari tiga level yang berbeda yaitu : Level of observations atau abstractness, intentionality dan normative judgement.

Media yang muncul pertama kali pada era Julius Cesar. Saat itu ada dua media massa yaitu Acta Diurna dan Acta Senatus. Acta Diurna adalah pengumuman dari agenda dan kegiatan kerjaan setara dengan lembaga Eksekutif sedangkan Acta Senatus merupakan catatan harian tentang agenda dan kegiatan senat atau setara dengan DPR.

Beberapa karakteristik media atau jurnalisme online antara lain :

  • Unlimited Space (Jurnalistik online memungkinkan halaman tak terbatas)
  • Audience Control (Jurnalistik online memungkinkan pembaca lebih leluasa memilih berita)
  • Non-Lienarity (Jurnalistik online masing-masing berita berdiri sendiri)
  • Storage and Retrieval (Jurnalistik online memungkinkan berita “abadi” atau tersimpan)
  • Immediacy (Jurnalistik online menjadikan informasi bisa disampaikan secara sangat cepat)
  • Multimedia Capability (Jurnalistik online memungkinkan sajian berupa teks, suara, gambar)
  • Interactivity (Jurnalistik online memungkinkan interaksi langsung antara redaksi dengan pembaca)

Semiotika Roland Barthes

Semiotika adalah ilmu tentang tanda di muka bumi semuanya bisa menjadi tanda. Tanda terbagi dua (2) tanda verbal dan non verbal, alami dan buatan.

Contoh tanda antara lain; bendera, isyarat, wajah.

JURNALISME SEBAGAI MITOS

Bila kita lihat dari beberapa media cetak dan online antara lain :

  • Liputan 6, judul berita 50 buku jihad dan Teroris Ciputat diserahkan ke komnas HAM, edisi 6 Januari 2014
  • Merdeka,judul berita Cerai dari Brad Pitt Begini perasaan Jennifer Aninston, edisi 5 Januari 2015
  • Metrotvnews, judul berita densus tangkap teroris di bayuwangi , edisi 23 Desember 2014
  • Viva.co.id, judul diam-diam naikan harga elpiji 12 kg ini alasan pertamina , edisi 2 Januari 2015

Dapatkan disimpulkan bahwa

  • Banyak penggunaaan bahasa dan istilah asing
  • Narasumber tunggal dan tidak kompeten
  • Penuh prasangka dan tidak ada verifikasi fakta
  • Nilai Kesejatian pers
  • Objektivitas versus subjektivitas media

Kelebihan Buku :

Buku ini sangat detail memberi banyak informasi yang tidak banyak orang tahu mengupas sisi lain dari pemberitaan di beberapa media cetak dan online mampu menguak produk jurnalisme murni dan berita yang hanya sekedar mitos dan untuk para pembaca dan calon jurnalisme dapat  lebih mengetahui perbedaan berita yang benar-benar konten jurnalisme atau hanya sekedar fakta tanpa makna (dapat di pahami)

Kekurangan Buku :

Buku ini berat untuk di bawa dan isi buku ini lebih banyak mengupas media cetak dan online

Kesimpulan

Buku mitos Jurnalisme adalah buku yang menjelaskan secara detail Jurnalisme yang terjadi di Indonesia, saat ini jurnalisme di Indonesia sangat memprihatinkan, banyak media massa yang mengabaikan verifikasi fakta, ada beberapa media yang tidak kompeten , dll.  buku ini menjelaskan kembali kewajiban media dan dapat menerbitkan berita yang mempunyai nilai, sehingga tidak ada lagi mitos dalam jurnalisme. di dalam buku ini kita dapat mengetahui kode etik untuk jurnalisme itu apa saja. 

IDENTITAS PRESENSI :

DWI SAFITRI APRIYANTI

1371511054

Universitas Budi Luhur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun