Mohon tunggu...
Samuel F Djetul
Samuel F Djetul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi_UMBY

Suka nulis aja.!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dilema Ganjar Pranowo dan PDI-P

9 Juni 2022   18:37 Diperbarui: 16 Januari 2023   15:09 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun politik semakin dekat untuk melekat. Ajang lima tahunan itu akan diselenggarakan pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang. Manuver-manuver politik pun mulai terlihat, meskipun masih dalam bayangan semu yang belum menampakkan wujudnya. 

Disisi lain, safari-safari politik juga mulai terjalin, meskipun saat ditanya jawabannya pun selalu menampik (mungkin karena lobi-lobi belum membuahkan kesepakatan). Sedangkan pada sudut lain, poros-poros politik justru mulai terbentuk seperti relawan hingga koalisi, dan menjadi pemantik dini serta membuka pemanasan panggung politik.

Beberapa figure pun sudah mulai terbaca di dalam radar politik dan selalu menjadi headline di dalam perbincangan serta perdebatan politik. Meskipun begitu, belum ada satu pun dari mereka yang secara resmi memberikan tanda-tanda tetap, apakah akan maju atau memupuskan diri dari perhelatan kancah politik lima tahunan itu.

Elektabilitas Ganjar Pranowo Meninggi Dan Kecondongan Jokowi, Mungkinkah Dilema Untuk PDI-P?

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, adalah salah satu figure yang saat ini cukup mentereng dan diyakini akan menuju Calon RI 1. Hasil dari beberapa lembaga survey juga mencatat bahwa elektabilitas gubernur Jawa Tengah itu terus berada di dalam pusaran tiga besar sebagai calon Presiden RI di 2024 nanti.

Salah satu hasil dari survey yang dilakukan oleh Indo Riset, menemukan bahwa Ganjar Pranowo berada di unggulan pertama dengan rincian perolehan elektabilitas sebagai berikut: Ganjar Pranowo di 18 nama 25,7 persen; 9 nama 26,5 persen; 7 nama 27,4 persen; dan 3 nama 33,3 persen. Sedangkan untuk unggulan ke dua dan ke tiga ditempati oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (dalam Liputan 6.com).

Meskipun survey yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survey saat ini masih dapat berubah sesuai perkembangan politik yang dinamis, dan tidak menjadi barometer yang mempunyai keputusan final dalam menentukan capres nanti, namun dengan melihat elektabilitas Ganjar Pranowo yang terus mendominasi di dalam radar setiap lembaga survey, dan selalu menempati tiga besar di setiap survey yang ada, tentu hal ini secara tidak langsung bisa dikatakan telah memberikan efek dilematis tersendiri bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam menentukan arah politik partai.

Pada sisi lain, adanya kecondongan Jokowi ke Ganjar Pranowo juga menjadi teka-teki silang bagi partai berlambang kepala banteng itu. Kecondongan ini terbaca ketika Jokowi menghadiri Rakernas Relawan Pro Jokowi (ProJo), dimana Jokowi mengingatkan agar relawannya itu tidak kesusu atau tergesa-gesa dalam mengambil keputusan arah politik menuju 2024 nanti.

"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi. Sebagaimana dikutip dari kompas.com

Pernyataan Jokowi tersebut pada akhirnya diterjemahkan secara luas oleh public. Karena pada saat itu ada Ganjar Pranowo yang juga turut hadir dalam mendampingi Jokowi di Rakernas ProJo. Ada yang mengatakan bahwa pernyataan Jokowi itu secara tidak langsung telah memberi sinyalemen dukungan kepada Ganjar Pranowo. Meskipun ada juga yang menampik dan tidak mengartikannya ke situ.

Pengaruh politik Jokowi yang masih kuat hingga saat ini, digadang-gadang akan menjadi King Maker politik di 2024 nanti. Hal ini artinya, Jokowi bisa mengarahkan arah politiknya bagi Ganjar Pranowo untuk melanjutkan tongkat estafet politiknya kelak.

Sehingga, jika PDI-P benar-benar tidak mau mengindahkan atau memanfaatkan pamor politiknya Ganjar Pranowo saat ini, maka bisa dipastikan PDI-P harus bersiap untuk kehilangan salah satu anggota partai terbaiknya itu, yang saat ini sedang menanjak dan memiliki linimasa politik nasional yang begitu baik. Selain itu, mengingat perhelatan politik juga sudah semakin kian dekat, maka PDI-P juga harus siap, jika kelak nanti ditikung oleh partai lain, di dalam meminang sang gubernur Jawa Tengah itu untuk di majukan sebagai capres RI di 2024 nanti.

KEISTIMEWAAN PDI-P MUNGKINKAH DILEMA BAGI GANJAR PRANOWO?

Lembaga survey Charta Politika Indonesia merilis sebuah hasil survey terhadap kepuasaan responden kepada partai politik di Indonesia. Dalam hasil survey-nya tersebut, PDI-P berada di urutan pertama dengan perolehan elektabilitas 24,7 persen. 

Sedangkan di posisi ke dua ada partai Gerindra dengan perolehan elektabilitas 11,9 persen, kemudian posisi ke tiga yang sebelumnya ditempati oleh partai Golkar disalip oleh PKB dengan perolehan elektabilitas 9,8 persen. Sementara partai Golkar menempati posisi ke empat dengan perolehan elektabilitas 9,2 persen (dalam detik.com).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bisa dikatakan saat ini menjadi partai yang cukup tenang. Karena selain dengan elektabilitas partai yang cukup mumpuni, PDI-P juga menjadi satu-satunya partai yang dapat mengusung sendiri calon presiden dan calon wakil presiden RI di 2024 nanti, tanpa bermanuver atau berkoalisi dengan partai lain. 

Hal ini dikarenakan perolehan kursi PDI-P pada pemilihan umum 2019 lalu sudah memenuhi 20% kursi dari total kursi di DPR RI, sebagaimana syarat presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden. Partai besutan oma Megawati Soekarno Putri itu, diketahui mengantongi 27.503.961 atau 19,33 persen suara di pemilihan legislatif 2019. Angka itu jika dikonversikan maka menjadi 128 kursi DPR RI (dalam kompas.com).

Perolehan elektabilitas partai yang cukup baik dan menjadi satu-satunya partai yang memenuhi 20% presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden di 2024 nanti, tentu menjadikan PDI-P sebagai partai yang bisa dikatakan saat ini mempunyai keistimewaan tersendiri. Selain itu, sebagai sebuah partai, PDI-P juga memegang mandat sebagai hak restu dari partai. Dan hal ini secara tidak langsung menggambarkan bagaimana kekuatan politik PDI-P yang begitu solid.

Tentu hal ini kemudian bisa saja menjadi dilematis bagi Ganjar Pranowo, jika ingin pergi atau meninggalkan  PDI-P sebagai rumah politiknya selama ini. Oleh karena itu, Ganjar Pranowo perlu berhati-hati di dalam permainan tiki-taka politiknya, jika tidak mau kehilangan arah untuk menuju kontestasi politik di 2024 nanti sebagai calon presiden RI. ***

***

SUMBER REFERENSI

Nanda Perdana, P. (2022). Hasil Survei Indo Riset, Elektabilitas Ganjar Masih di Atas Prabowo dan Anies. Diakses pada 5 Juni 2022, dari https://www.liputan6.com/news/read/4966601/hasil-survei-indo-riset-elektabilitas-ganjar-masih-di-atas-prabowo-dan-anies

Detik.com. (2022). Survei Charta Politika: Elektabilitas PDIP Teratas, PKB Salip Golkar. Diakses pada 6 Juni 2022, dari https://news.detik.com/berita/d-6051350/survei-charta-politika-elektabilitas-pdip-teratas-pkb-salip-golkar

Fitria Chusna, F. (2022). PDI-P Dapat Usung Capres Sendiri Tanpa Perlu Koalisi, Bagaimana Bisa?. Diakses pada tanggal 8 Juni 2022, dari https://nasional.kompas.com/read/2022/05/20/20543521/pdi-p-dapat-usung-capres-sendiri-tanpa-perlu-koalisi-bagaimana-bisa?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun