Mohon tunggu...
Singgih Fazri Afiansyah
Singgih Fazri Afiansyah Mohon Tunggu... Penulis - @singgih.fa

A writer whose writing is rarely published.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengapa Timnas Indonesia Sering Dicurangi Wasit Timur Tengah?

12 Oktober 2024   14:27 Diperbarui: 12 Oktober 2024   14:40 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buntut dugaan curang wasit AFC Timur Tengah. Sumber: Dok.AFC

Pertandingan sepak bola kerap diwarnai oleh berbagai kontroversi terkait keputusan wasit, dan Timnas Indonesia tidak luput dari hal tersebut. Dalam beberapa kesempatan, terutama ketika menghadapi tim dari Timur Tengah, ada anggapan dari para suporter bahwa tim Garuda sering kali dirugikan oleh keputusan wasit. Kejadian ini memicu pertanyaan: apakah wasit asal Timur Tengah benar-benar sering mencurangi Timnas Indonesia, dan jika demikian, mengapa ini bisa terjadi?

Bukan rahasia lagi bahwa dalam beberapa pertandingan internasional, terutama di ajang kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia, Timnas Indonesia kerap dipimpin oleh wasit asal Timur Tengah. Sebagian besar pertandingan tersebut melibatkan tim dari negara-negara Arab, yang juga termasuk dalam zona yang sama dengan Indonesia di bawah AFC (Asian Football Confederation).

Beberapa insiden kontroversial, seperti keputusan penalti yang merugikan Indonesia atau kartu merah yang dianggap berlebihan, menimbulkan perasaan tidak adil di kalangan suporter dan pemain. Sebagai contoh, dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Yordania, dan yang kontroversi teranyar pada laga saat melawan Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026 (10/10/2024). Keputusan-keputusan wasit memicu kekecewaan besar dan melahirkan narasi bahwa wasit asal Timur Tengah kerap memberikan keuntungan kepada tim-tim dari kawasan mereka sendiri.

Ada beberapa alasan mengapa keputusan wasit bisa terlihat tidak adil atau memihak, terutama ketika berkaitan dengan tim asal Timur Tengah:

1. Tekanan Geopolitik dan Budaya  
Sepak bola sering kali tidak terlepas dari pengaruh budaya dan politik. Dalam kasus wasit dari Timur Tengah yang memimpin pertandingan antara Indonesia dan negara-negara Arab, ada kemungkinan tekanan sosial dan politik yang membuat mereka lebih berhati-hati dalam membuat keputusan yang merugikan tim dari negara-negara tetangga mereka. Meski hal ini tidak dapat dibuktikan secara langsung, persepsi ini sangat kuat di kalangan suporter Indonesia.

2. Bias Subjektif
Wasit, seperti manusia pada umumnya, tidak terlepas dari bias subjektif. Dalam pertandingan yang melibatkan tim dari kawasan atau budaya yang sama, terkadang secara tidak sadar mereka cenderung memberikan keputusan yang lebih menguntungkan tim yang mereka kenal lebih baik. Faktor ini dapat memengaruhi keputusan-keputusan krusial dalam pertandingan, seperti pemberian kartu atau keputusan penalti.

3. Pengalaman dan Kualitas Wasit
Banyak pertandingan yang dipimpin oleh wasit dengan level pengalaman yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus, wasit asal Timur Tengah yang memimpin laga Timnas Indonesia mungkin tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam pertandingan internasional bertekanan tinggi. Hal ini bisa berdampak pada pengambilan keputusan yang kurang tepat atau terburu-buru.

4. Kurangnya Memanfaatkan Teknologi VAR
Teknologi VAR sudah menjadi alat penting dalam memastikan keadilan dalam pertandingan sepak bola, terutama untuk memeriksa keputusan yang meragukan. Sayangnya, seringkali wasit tidak memanfaatkan teknologi VAR yang cenderung lebih menguntungkan pihak lawan, yang berarti keputusan kontroversial tetap bergantung sepenuhnya pada pandangan wasit di lapangan. Ini membuat kesalahan wasit lebih sulit diperbaiki.
Beberapa pertandingan Indonesia yang dianggap dirugikan oleh keputusan wasit asal Timur Tengah termasuk:

AFC sebagai badan pengelola sepak bola Asia harus meningkatkan transparansi dalam pemilihan wasit, terutama untuk pertandingan krusial yang melibatkan tim-tim dari berbagai zona. Penggunaan wasit netral dari luar kawasan Timur Tengah mungkin bisa menjadi solusi untuk meminimalisir bias.

Meskipun sering ada anggapan bahwa Timnas Indonesia dicurangi oleh wasit asal Timur Tengah, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan wasit sangat kompleks dan tidak selalu disengaja. Bias subjektif, tekanan budaya, dan kurangnya pengalaman bisa menjadi penyebab utama di balik keputusan yang kontroversial. Untuk mengatasi masalah ini, peningkatan kualitas wasit dan penggunaan teknologi VAR secara lebih luas di pertandingan AFC adalah langkah penting untuk memastikan keadilan bagi semua tim, termasuk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun