Balai Desa Belotan, Kecamatan Bendo Magetan (17/06/2023) - Desa Belotan merupakan salah satu desa di Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur yang menjadi wilayah terpilih oleh pihak Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) dari Universitas Negeri Surabaya. Desa tersebut dipilih untuk disinggahi mahasiswa KKN-T UNESA Magetan 34 Desa Belotan. Desa Belotan memiliki luas wilayah administratif sebesar 55.426 Ha. Jumlah keseluruhan dusun yang ada di desa tersebut berjumlah enam dusun, yakni Dusun Jajar, Dusun Watupelen, Dusun Watupelen 2, Dusun Dermo, Dusun Ngentak, dan Dusun Jatisari.
Seluruh mahasiswa KKN-T UNESA Magetan 34 telah berada di desa tersebut sejak Jumat, 10 Maret 2023. Sejumlah 17 mahasiwa telah melaksanakan serangkaian program kerja. Program kerja tersebut meliputi program kerja utama dan program kerja sampingan. Salah satu program kerja utama dari mahasiswa kelompok KKN-T UNESA Magetan 34 berupa sosialisasi media tanam hidroponik. Sasaran dari sosialisasi tersebut ditujukan untuk warga Desa Belotan, terutama ibu-ibu.
Sosialisasi media tanam hidroponik telah berhasil dilaksanakan pada Sabtu, 17 Juni 2023. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Balai Desa Belotan pada pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh ibu-ibu, termasuk ibu kepala PKK di Desa Belotan. Dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara lalu sambutan oleh ketua KKN-T UNESA Magetan 34, acara sosialisasi tersebut berjalan dengan lancar dan santai. Bagaimana tidak begitu? Ya, karena penyampaian materi yang disampaikan oleh koordinator program utama tersebut berupa metode bincang santai.
Materinya pun cukup mudah dan tidak terlalu berat ketika disimak oleh ibu-ibu warga desa setempat. Mulai dari pengertian hidroponik, tata cara pembuatannya, manfaatnya, alat dan bahan yang diperlukan, hingga tahapan-tahapan yang harus dilakukan dengan tepat agar hidroponik dapat tumbuh subur. Ibu-ibu desa setempat sangat antusias hingga cukup banyak pertanyaan bahkan ada yang maju ke depan untuk sekadar melihat alat-alat maupun bahan hidroponik. Mulai dari baki semai, media tanam berupa rockwool, net pot, nutrisi AB mix, dan benih tanaman. Keseluruhan alat dan bahan tersebut dapat dibeli di online shop maupun di toko-toko pertanian.
Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh ibu-ibu setempat  cukup mudah dijawab oleh koordinator program kerja. Contohnya, pertanyaan dari Ibu Sumini. Ibu Sumini bertempat tinggal di Dusun II Desa Belotan yang menanyakan terkait apakah air bekasnya pertama itu dibuang atau bagaimana? Ataukah bisa langsung ditambah cairan AB mix itu lagi? Pertanyaan tersebut pun terjawab dengan penyampaian yang jelas dan tidak berbelit-belit. Koordinator program kerja utama tersebut menyampaikan bahwa ketika menambahkan air itu dilihat terlebih dulu airnya kotor atau tidak. Jika airnya kotor, maka bisa diganti dengan air yang lebih bersih dan menambahkan cairan AB mix.
Acara sosialisasi juga menyediakan serangkaian media tanam hidroponik diberikan kepada ibu-ibu yang beruntung mendapatkannya. Serangkaian media tanam hidroponik meliputi net pot, rockwool yang telah diisi dengan benih tanaman, serta kain flanel yang ditautkan pada net pot agar dapat menyerap cairan nutrisi AB mix. Ibu-ibu yang beruntung mendapatkan serangkaian media tanam hidroponik tersebut berjumlah enam orang, yaitu Ibu Agustin, Ibu Kartinah, Ibu Lasmi, Ibu Rohani, Ibu Rusmini, dan Ibu Sumini. Keenam ibu-ibu yang telah terpilih akan menerima serangkaian media tanam hidroponik.Â
Serangkaian media tanam tersebut dikirim oleh anggota kelompok KKN-T UNESA Magetan 34 ke alamat rumah masing-masing ibu yang terpilih tadi sehari setelah acara sosialisasi terlaksana.
Acara sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh beberapa perangkat desa setempat, termasuk oleh sekretaris desa. Mei Novaisa Almafut menyampaikan pernyataannya kurang lebih seperti ini.
"Sosialisasi hidroponik ini sasarannya ibu-ibu. Harapannya tahun depan akan diadakan acara untuk ibu-ibu PKK setelah saya diskusikan dengan pak lurah. Adik-adik tolong ya dibagikan nanti selebarannya terkait tata cara hidroponiknya. Karena gini bu, masyarakat desa di sini kan rata-rata petani tetapi membeli sayurnya pun tetap di pasar. Kalau ibu bisa menjual hasil hidroponik ini maka harga jualnya juga cukup mahal dan dapat menghasilkan pemasukan pribadi."
Penutupan acara sosialisasi media tanam tersebut ditutup dengan salam penutup oleh pembawa acara. Setelah itu, ditutup dengan momen yang paling ditunggu-tunggu. Sesi dokumentasi! Sesi dokumentasi ternyata cukup heboh dan ibu-ibu desa setempat sangat antusias hingga menyodorkan gawai pintarnya ke salah satu anggota divisi dokumentasi untuk mengabadikan momen sosialisasi dari mahasiswa KKN-T UNESA. Alhasil, dua mahasiswi kelompok KKN-T UNESA Magetan 34 bekerja untuk mendokumentasikan sesi dokumentasi tersebut. Sangat seru dan antusiasme dari ibu-ibu desa setempat membuat kami merasa senang pun bangga telah merampungkan sosialisasi media tanam hidroponik.