Mohon tunggu...
SEVI RAHAYU
SEVI RAHAYU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Saya merupakan seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yogyakarta: Kota Pelajar Bagi yang Ingin Belajar

30 Juni 2024   21:08 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan sebuah landasan atau fondasi dalam proses pengembangan hidup manusia dan kemajuannya, menjadi pusat perhatian dari segenap kalangan masyarakat, terutama mereka yang memiliki kewenangan khusus untuk mengembangkannya, sehingga cara-cara dilakukan dalam mengembangkannya agar cita-cita pertembangan bangsa dan negara terus lebih baik. Pendidikan merupakan sebuah hak bagi setiap manusia yang bernyawa. Seseorang yang telah berhasil lahir di bumi memiliki hak yang sama atas pendidikan yang seharusnya mereka rasakan.

Yogyakarta dengan hingar bingarnya, sebuah metropolitan dengan gemerlap lampu kota dan pacuan tapak kaki kuda berpacu merdu di pusat kota sebagai ciri khas dari kota pelajar ini. Sebagai kota pelajar, Yogyakarta merupakan sebuah kota kecil dengan keistimewaannya yang merupakan miniatur dari Nusantara. Tidak dapat dipungkiri bahwa kota ini memiliki banyak hal menakjubkan dan mencetak anak-anak bangsa yang hebat dengan segudang prestasinya terlebih lagi dari segi pendidikan. Bising orasi dan argumen-argumen tidak hanya dapat di dengar pada universitas-universitas maupun sekolah-sekolah formal yang ada apa kota pelajar ini. Sejak pukul 7 pagi, setiap sudut lampu merah dihiasi barisan tak kenal arah kendaraan beroda dua hingga empat yang ditunggangi manusia akan aktivas yang hendak di kejar masing-masing.

Minitiatur Nusantara, memiliki arti sebagai keberagaman yang ada di Nusantara dapat ditemukan dalam kota Istimewa ini. Keberagaman suku, bahasa, serta agama. Percampuran budaya seringkali membuat penduduk pada akhirnya memiliki penyimpangan pemahaman yang menyebabkan segala hal perlahan dianggap sebagai hal yang wajar dan pada akhirnya memunculkan sebuah fenomena normalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Seorang anak akan lebih mudah mendapatkan pengaruh hal-hal yang kurang baik jika tidak diberikan pagar sedini mungkin oleh orang tuanya. Fondasi awal dalam memberikan pagar untuk diri sendiri adalah dengan pendidikan islam yang sesuai dengan sumber-sumber ajaran islam yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Muhammad Fadhil al-Jamaly pendidikan islam merupakan upaya dalam mengembangkan, meningkatkan, serta upaya pengajakan suatu individu atau peserta didik dalam kedinamisan kehidupan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi serta kehidupan mulia. Hal tersebut diharapkan mampu menumbuhkan individu sebagai manusia yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan kognitif, emosional, maupun perbuatannya.

Pendidikan dapat dinyatakan menajadi sebuah komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam pengembangan serta dikembangkannya peserta didik; peserta didik mewakili unsur upaya sengaja, terencana, efektif, efisien, produktif, dan kreatif; hubungan antara peserta diidk dan pendidikan sebagai tindakan pendidikan; terdapatnya struktur sosiokultural; dan adanya tujuan yang disepakati bersama yang menjawantah karena hubungan antara pendidik dan peserta didik. Seperti yang dijelaskan hadis Riwayat dibawah ini

Dari Ali ra. ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

"Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur'an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur'an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya". (HR. Ad-Dailami)

Maka, peran pendidikan islam dalam suatu negara masih sangat besar bahkan saat negara tersebut merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim. Pendidikan islam merupakan bahan-bahan dalam pendidikan dengan dominasi isalamisasi berupa kegiatan-kegiatan, pengetahuan, dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan islam. Dasar pendidikan islam harus terus ditegakkan dan di perkokoh guna memberikan bekal terhadap generasi-generasi muda agar ia dapat bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dengan tidak melewati batas sebagai seorang muslim.

Guna menyempurnakan pendidikan dalam islam, maka dibentuklah suatu kurikulum khusus untuk menyempurnakan pendidikan islam tersebut. kurikulum pendidikan dalam islam melewati banyak perjalanan dari masa ke masa dengan penyempurnaan komponen-komponen kurikulum dalam pendidikan islam. Penyempurnaan kurikulum tersebut ditindaklanjuti dengan adanya konferensi internasional yang membahas pendidkan islam dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Konferensi pertama membahas mengenai pembennahan dan penyempurnaan sistem penyelenggaraan pembelajaran dalam pandangan islam, konferensi kedua membahas dalam binang islamisasi ilmu pengetahuan serta arah akhir dari pendidikan dalam pandangan islam dan pedoman yang menjadi program pembelajaran islam, konferensi ketiga membahas mengenai pengembangan buku teks, konferensi keempat mengenai metodelogi pembelajaran, konferensi kelima dilaksanakan sebagai review atas proses pelaksanaan hasil konferensi-konferensi sebelumnya sekaligus meninjau pencapaian dan prestasi atas apa yang mereka rekomendasikan dari konferensi tersebut, konferensi keenam membahas mengenai rencana dan pedoman pembelajaran dalam perspektif islam, konferensi ketujuh pembahasanan kelanjutan dasar atas hasil-hasil pelaksanaan konferensi tersebut, dan konferensi terakhir membahas mengenai masalah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dari proses konferensi internasional yang panjang tersebut bertujuan supaya pendidikan islam terus mengalami pembaharuan dan dapat diimplementasikan sebaik mungkin. Implementasi dari kurikulum pendidikan islam bertujuan dalam menanamkan kepercayaan dalam pemikiran dan hati generasi muda, pemulihan akhlak, dan Pembangunan jiwa rohani. Tujuan lainnya juga sebagai pemerolehan ilmu secara kontinu, gabungan pengetahuan dan aksi, kepercayaan dan akhlak, serta penerapan amalan teori dalam hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun