Mohon tunggu...
Sevin Firista
Sevin Firista Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM 22107030131

sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Keselamatan Pertama: Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa Bumi?

21 Desember 2024   19:21 Diperbarui: 21 Desember 2024   18:29 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gempa bumi adalah bencana alam yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Meskipun sering terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga, gempa bumi bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar pada bangunan, infrastruktur, serta menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, mengetahui langkah-langkah keselamatan yang tepat saat gempa bumi sangat penting agar kita dapat mengurangi risiko cedera atau bahkan kehilangan nyawa.

Pada saat gempa bumi terjadi, reaksi pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Ketegangan dan panik justru bisa menghalangi kita untuk berpikir jernih dan mengambil tindakan yang tepat. Salah satu prinsip keselamatan utama yang perlu diterapkan adalah "Drop, Cover, and Hold On" yang berarti menjatuhkan tubuh, berlindung, dan menahan diri.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjatuhkan tubuh ke lantai dengan posisi tubuh yang stabil. Hal ini berguna agar kita tidak terjatuh atau terbentur benda-benda yang jatuh akibat getaran gempa. Pastikan untuk segera berjongkok dan melindungi kepala serta leher dengan tangan atau benda yang dapat memberikan perlindungan. Jika berada di dalam ruangan, carilah perlindungan di bawah meja atau furnitur yang kokoh. Hindari berdiri atau berlari, karena bisa berisiko terjatuh atau tertimpa benda.

Langkah kedua adalah berlindung. Jika berada di ruangan, berlindunglah di bawah meja atau benda besar yang dapat melindungi dari jatuhnya benda-benda berat, seperti kaca atau plafon yang bisa roboh. Jika tidak ada perlindungan di sekitar, carilah sudut ruangan yang jauh dari jendela dan benda-benda yang dapat jatuh. Jika berada di luar ruangan, menjauhlah dari bangunan tinggi, tiang listrik, atau pohon yang bisa tumbang dan menimpa tubuh. Berlindung dengan cara ini dapat melindungi kita dari bahaya cedera akibat reruntuhan.

Langkah ketiga adalah menahan diri atau tetap diam sampai gempa mereda. Jangan terburu-buru untuk keluar dari bangunan atau berlari ke luar ruangan saat gempa sedang berlangsung. Proses evakuasi sebaiknya dilakukan hanya setelah gempa berhenti dan setelah memastikan kondisi sekeliling aman. Jika berada di dalam kendaraan, berhenti dengan aman di sisi jalan yang jauh dari jembatan atau tiang listrik. Tetap di dalam kendaraan hingga gempa berhenti untuk menghindari risiko tertimpa reruntuhan atau terkena serpihan kaca.

Setelah gempa berhenti, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kondisi sekitar. Pastikan untuk memeriksa keadaan diri sendiri dan orang di sekitar. Jika ada korban yang terluka, segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan kemampuan kita, seperti menghentikan pendarahan atau menstabilkan posisi korban agar tidak bergerak terlalu banyak. Namun, jika ada ancaman yang lebih besar, seperti kebakaran atau bahaya reruntuhan, segera cari tempat yang lebih aman.

Saat berada di dalam bangunan yang rusak, hindari penggunaan lift, karena bisa saja terjadi kerusakan pada sistem listrik dan menyebabkan korban terjebak di dalam. Gunakan tangga untuk keluar dari bangunan, tetapi pastikan untuk berhati-hati terhadap kemungkinan bahaya lebih lanjut. Jika keluar dari gedung tidak memungkinkan, berusaha untuk tetap berada di tempat terbuka, jauh dari bangunan atau benda yang dapat menyebabkan cedera.

Selain itu, sangat penting untuk mendengarkan informasi dari sumber yang tepercaya, seperti radio, aplikasi darurat, atau petugas yang berwenang. Mereka akan memberikan instruksi tentang langkah-langkah yang perlu diambil setelah gempa, seperti prosedur evakuasi atau pemberitahuan tentang gempa susulan yang mungkin terjadi.

Perlu diingat, gempa bumi tidak selalu datang dengan sekali getar. Setelah gempa utama, seringkali terjadi gempa susulan yang lebih kecil namun tetap berbahaya. Oleh karena itu, setelah gempa berhenti, kita harus tetap waspada dan siap untuk menghadapi potensi gempa susulan.

Selain tindakan langsung saat gempa, kita juga perlu mempersiapkan diri sebelum gempa terjadi. Pastikan rumah atau tempat kerja memiliki peralatan darurat seperti senter, air minum, makanan cadangan, serta perlengkapan pertolongan pertama. Memastikan struktur bangunan kuat dan aman, serta mengetahui jalur evakuasi yang tepat, juga dapat meningkatkan peluang bertahan hidup dalam bencana gempa bumi.

Keselamatan kita saat gempa bumi sangat bergantung pada pengetahuan dan kesiapan kita dalam menghadapi situasi darurat. Mengambil langkah-langkah pencegahan dan bertindak cepat saat gempa terjadi adalah kunci untuk meminimalkan risiko cedera atau kerusakan yang lebih besar. Dengan selalu waspada, siap siaga, dan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat, kita dapat menjaga diri dan orang di sekitar kita tetap aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun