Tidak puas hanya dengan makan pizza, kami melanjutkan sore itu dengan bermain kartu bersama beberapa teman lainnya. Dari tempat kami duduk kami lihat pengambilan video untuk konten masih berlangsung, terlihat seru, aku tidak sabar melihat hasil editnya. Kami tertawa, bercanda, dan untuk beberapa saat, dunia di luar L'Union Pizza terasa begitu jauh. Kami hanyut dalam momen, terlupakan waktu yang terus berjalan. Tidak memedulikan L'Union berada di pinggir jalan raya yang ramai kendaraan berlalu-lalang.
Dengan perut yang hampir penuh, kami memutuskan untuk mengakhiri hari yang menyenangkan ini dengan sebuah foto bersama. Tawa, canda, dan kehangatan yang kami bagikan terekam dalam setiap senyum yang terekam kamera. Namun, aku dan April, bersama beberapa teman lainnya, memutuskan untuk tetap tinggal sebentar, menikmati sisa sore dengan permainan kartu yang belum selesai. Baru setelah matahari mulai tenggelam di pukul enam sore, kami beranjak pulang.
Perjalanan pulang di atas motor April terasa begitu berbeda. Udara sore yang sejuk menyapu wajahku, membawa serta aroma pizza yang masih tertinggal di indra penciumanku. Hari itu, bukan hanya pizza yang kami buat, tetapi juga kenangan manis yang akan selalu teringat. L'Union Pizza telah menjadi lebih dari sekadar tempat makan; ia menjadi tempat di mana kenangan tercipta, rasa bersatu, dan tawa mengalir tanpa henti. Hari itu, kami tidak hanya membuat pizza, tetapi juga sebuah cerita yang akan selalu dikenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H