Mohon tunggu...
Sevilla RestaPermata
Sevilla RestaPermata Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Saya gemar menulis fiksi, beberapa karya saya telah diterbitkan melalui aplikasi wattpad.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Kondisi Pendidikan di Wilayah yang Terdampak Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang?

25 Mei 2023   14:16 Diperbarui: 26 Mei 2023   18:14 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata. Terdapat banyak sekolah-sekolah yang tidak mendapatkan fasilitas yang layak dan memadai, khususnya sekolah-sekolah yang terletak di pelosok Indonesia. Akses yang terbatas untuk dijangkau membuat beberapa sekolah yang terletak di pelosok Indonesia mengalami ketertinggalan dari sekolah-sekolah yang terletak di perkotaan. Padahal demi kepentingan bangsa, seluruh sekolah seharusnya memiliki hak yang sama dan merata. Karena, pada dasarnya pendidikan merupakan hal paling penting yang harus diperhatikan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hal tersebut, pemerintah dari setiap daerah seharusnya menaruh perhatian penuh pada perkembangan dan kelayakan setiap sekolah.

Seperti halnya yang dialami oleh sekolah yang terletak di kawasan terdampak pembangunan Bendungan Jatigede, khususnya di SDN Cisema, desa Pakualam, Kabupaten Sumedang (15/05/2023). Di samping dari sedikitnya jumlah siswa yang terdaftar di SDN Cisema, minimnya tenaga pendidik yang mengajar di SDN Cisema membuat kondisi pendidikan di SDN Cisema perlu diperhatikan. Hanya terdapat 8 tenaga pendidik yang mengajar di SDN Cisema, dimana hal tersebut menjadi faktor ketertinggalan di SDN Cisema, termasuk dari siswa yang tidak dapat mempelajari mata pelajaran bahasa Inggris, dan olahraga karena tidak adanya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi khusus di bidang tersebut. Hal tersebut menjadi penyebab para siswa dan siswi selalu berada di luar kelas ketika jam pelajaran bahasa Inggris dan olahraga.

"Ya beginilah keadaan disini, jauh kemana-mana, fasilitas masih kurang. Saya harap ada bantuan dari luar seperti tenaga pendidik tambahan untuk mengajar bahasa Inggris/olahraga." Ujar Bapak Ujeng salah satu orang tua murid SDN Cisema.

"Besar harapan kami, pemerintah dapat menaruh perhatian pada hal tersebut sehingga siswa dan siswi di SDN Cisema dapat mempelajari pelajaran bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional yang perlu dikuasai oleh semua orang pada saat ini, mengingat SDN Cisema juga terletak di kawasan wisata Waduk Jatigede. Maka dari itu penting bagi siswa dan siswi untuk mempelajari bahasa Inggris agar dapat mengembangkan wisata Waduk Jatigede secara global dan dapat dikunjungi oleh wisatawan asing." Ujar Yayu Cahyudin selaku Ketua P2MB Desa Pakualam.

Penulis Sevilla Resta Permata dan Salma Rezky Shofiyyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun