Perjalanan dan kuliner adalah hal yang ada bersamaan. Banyak orang biasanya sudah membawa bekal makanan dan minuman untuk dikonsumsi di dalam perjalanan. Ada pula yang memilih untuk membeli saja saat di perjalanan.Â
Saya pribadi tipikal orang yang malas untuk membawa bekal perjalanan. Selain membuat muatan yang lebih berat dan banyak, hal tersebut juga membuat perjalanan saya lebih ribet.Â
Untuk mengakali hal tersebut, biasanya saya makan dulu sebelum pergi melakukan perjalanan. Membeli makanan atau minuman di bandara adalah hal yang saya hindari. Bukan berarti saya tidak pernah membeli makanan dan minuman di bandara, tentu saja pernah.Â
Sebisa mungkin, saya menghindari membeli barang apapun di bandara, terkecuali dalam keadaan yang mendesak. Semisal sudah sangat merasa lapar ataupun haus.Â
Pasti banyak diantara para traveler yang menghindari untuk berbelanja di bandara, mengingat harga di bandara persentasenya jauh lebih mahal daripada harga reguler di pasaran. Bahkan ada yang harga jual di bandara mencapai 50% lebih mahal daripada harga normal yang biasa kita temukan di pasar.Â
Dibandingkan dengan harga jual di mall, harga jual di bandara masih terbilang lebih mahal. Yang masih saya bersedia untuk membeli adalah FnB di store Starbuck Coffee, karena antara harga di store biasa dengan harga di store bandara tidak selisih jauh. Lain halnya bila membeli makanan dan minuman di resto bandara, yang tentu harganya berkali-kali lipat.Â
Untuk kaum berdompet tebal tentu tidak mempermasalahkan bila harus makan di resto bandara. Tapi, bagi kaum backpacker hal ini adalah salah satu hal yang sangat dihindari.Â
Niat traveling dengan budget minim, jangan sampai pengeluaran bocor besar karena makan atau minum di resto bandara. Lebih baik bersabar sedikit waktu untuk makan dan minum di luar bandara.Â
Selain membeli makanan dan minuman di bandara, membeli di dalam kabin pesawat juga cukup dihindari. Bukan hanya persoalan harga yang jauh lebih mahal dan cukup tak masuk akal, persoalan rasa juga menjadi momok.
Masalahnya tidak ada jaminan makanan tersebut sesuai selera para backpacker. Apalagi backpacker lokal Indonesia dengan lidah yang sangat Nusantara.Â
Makan di warteg tentu adalah surga kami para backpacker. Harga pasti lebih murah, soal rasa sangat minum tidak sesuai selera. Setidaknya walaupun tidak sesuai selera, tidak begitu rugi dengan uang yang dikeluarkan.Â