1. Seribu Tahun Kesunyian ~ Gabriel Garcia Marquez
Membaca novel ini, bukan karena saya penikmat kebudayaan Amerika Latin, tapi juga sebagai buku wajib bagi saya.Â
Saya sudah menginginkan buku ini tiga tahun belakangan. Dan Baru terealisasi dua bulan lalu.Â
Apa yang membuat saya tertarik membaca novel ini?
Tidak lain. Tidak bukan. Lantaran nama besar sang penulis yang disebut-sebut sebagai "Sang Raksasa" dalam kesusasteraan latin. Abuelo (kakek-red) asal Colombia ini lahir di sebuah kota kecil bernama "Aracataca" 80 kilometer dari ibu kota Santa Marta, Magdalena.
Aracataca disinyalir sebagai kota khayalan pengarang yang di dalam buku ini bernama "Macondo" Sedikit banyaknya memang menggambarkan kota kecil itu.Â
Novel ini kelas "berat" karena bahasa-bahasanya yang indah dan njelimet. Sedikit membingungkan karena selama tujuh turunan memakai nama yang serupa dengan kakek buyut mereka. Contohnya, harus ada unsur Jose Arcadio Buendia untuk nama anak laki-laki mereka. Dan harus ada Ursulla untuk anak perempuan mereka.  Kiisah novel ini tentang seorang pasangan suami-istri yang berhijrah dan menemukan sebuah daerah yang masih berupa hutan. Membaca buku ini harus hati-hati. Pada bab-bab tertentu sedikit agak membosankan.  Kalau kita mau berusaha sedikit memahami maksud penulis, kita akan menemukan sisi kejeniusan Marquez yang akhirnya membawa dia meraih nobel sastra tahun 1982. Sangat disayangkan untuk dilewatkan. Bagi penikmat sastra sejati, buku ini wajib dibaca! Fardhu' ain. Melalui seribu tahun kesunyian ini,  saya menjadi tahu adat-istiadat dan kebudayaan Colombia. Hal ini tentu menarik. Pada dasarnya, yang saya cari yaitu sisi lain kehidupan Colombia khususnya dan Amerika Latin pada umumnya.
Novel asli Seribu Tahun Kesunyian berjudul, Cien Anos Soledad.Â
2. Caldas- Gabriel Garcia Marquez
Penulis bernama lengkap Gabriel Jose La Concordia Garcia Marquez ini pencipta aliran baru dalam kesusastraan yaitu Magic Realism. Buku  berjudul asli Relato De Un Naufrago ini saya baca dalam versi Indonesia yang diberi nama "Caldas" Sesungguhnya, buku ini masuk kategori non-fiksi. Namun Gabo (Nama kecil Gabriel Garcia Marquez-red)  jenius membuat seperti kisah yang sering kita  jumpai  dalam buku-buku fiksi. Jangan pernah lupa kalau novel ini diangkat dari kisah nyata. Cerita-cerita yang Marquez ciptakan bersifat lugas dan riil. Sesuai dengan latar belakangnya sebagai Jurnalis.
Diceritakan...