Kerinduan datang menebar syahdu, bagai bunga setaman di musim gugur ke tujuh,
Dedaunan jatuh di ujung kaki, seperti mimpi yang karam di musim itu,
Pohon Maple rindang di pelupuk mataku,
Dan aku berteduh dalam khayalan semu.
Di hari yang panjang lagi seram di musim gugur enam tahun silam,
Dan aku berselimut dalam kesunyian,
Padang bulan menelan kelamnya malam di musim gugur lima tahun silam,
Dan aku memandang pandangan pada bocah-bocah berlarian.
Aku hanya berkawan sepi, di musim gugur empat tahun silam,
Berjalan dalam kegamangan melewati rintangan memilukan,
Jiwa-jiwa penuh dendam, di musim gugur tiga tahun silam,
Hidup gentayangan mengundang muram,
Berlari dan menyimpan kenangan,
Seperti kenyataan di musim ini.
Baca juga artikel yang terkait dengan tulisan ini di sini
13:10
Ditulis : 25 September 2015
Ditulis ulang : 16/09/2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H