Dear Suci,
Bolehkah aku mengenalmu lagi?
Aku lihat namamu dalam sebuah biografi,
Mungkin aku lelaki tak tahu diri,
Merindukanmu dalam aksara,
Kota Praha telah memisahkan kita empat tahun silam,
Balaslah suratku segera,
Telah aku sebar ke semua sosial media,
Aku pasti lelaki tak tahu malu,
Telah teramat hebatnya meleburkan hatimu,
Kota Jogja telah menyatukan kita dulu,
Dear Suci,
Bolehkah aku panggil namamu?
Tapi kau mengacuhkanku,
Padahal aku tahu, kau sibuk jalan-jalan,
Untuk mengingat kembali kenangan kita kan?
Dear Suci,
Masihkah kau hisap zat beracun itu?
Yang dulu pernah keluargaku tentang karena kewanitaanmu,
Masihkah kau merasa jantan?
Tapi amnesia tak memudarkan cantikmu,
Kau telah lintasi benua sesuai citamu,
Kapan kau sadar itu?
Bahwa aku menantimu.
sebuah puisi lawas 30 Oktober 2015
di revisi hari ini 8 september 2016
for event fiksi Rindu Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H