Entah ini karena kebiasaan atau lingkungan, atau bahkan karena faktor keturunan?!
Karena aku lihat mama-ku seperti yang tersebut diatas. Ini bukan menggembar-gemborkan nama baik keluarga.Ā (Duh kayak apa aja!) Tapi ini sebenarnya yang mencongkol di dalam benakku sejak saban hari aku menemukan ciri-ciri ini. Setelah dianalisis secara seksama dan dalam tempo yang tak singkat, memang begitulah adanya. Aku memiliki kecenderungan berpikir negatif.
Nah sebenarnya sebuah musibah atau anugerah?!
Kayaknya nggak dua-duanya deh. Tergantung dari sisi mana memandang kasus the real of me ini. Lha kok sudah hampir kepala tiga, nggak bisa berlaku bijak? Apa kata dunia? Padahal, sudah bisa merasakan bagaimana asinnya garam:pĀ
Nah sebenarnya apa yang terjadi sampai kebanyakan punya pikiran negatif?!
Ya sesungguhnya ya nggak banyak-banyak amat. Kesannya kok aku jelek banget selalu negatif-an sama orang. Dalam kondisi tertentu aku memang cenderung skeptis alias waspada-lah waspada-lah dengan sesuatu yang asing. (Misalnya ada orang yang baru dikenal, aku sudah pasang ancang-ancang duluan kalau orang itu mulai berlaku tak wajar alias berlebihan).Ā
Pernah nih, gara-gara kasus "angkot gelap" sedang marak-maraknya diberitakan aku sampai gila mencari-cari angkot yang berkaca terang. Lalu kalau ada manusia berjenis kelamin cowok di dalamnya, aku mulai gelisah sendiri. Siap-siap tak semprot pake parfum kalau macam2! Padahal itu hanya ketakutanku saja. Phobia yang sungguh kebangetan! Berita yang beredar di televisi sukses membuatku menjadi anak traumatic. (Makanya jangan kebanyakan nonton berita kriminal jenk hihihi)
jadi jawabanku adalah AKU CUMAN ANTISIPASI :-)
Nah sebenarnya rugi nggak dengan perbuatanmu ini?
Jujur, nggak rugi-rugi amat, tapi ya nambah-nambahin dosa. Kalau misalnya kita punya pikiran negatif sama orang lalu pada kenyataan nggak seburuk yang kita pikirkan? Jatuhnya kan bisa fitnah. Banyak jeleknya sih memang. Tapi di dalam kejelekan itu aku merasa agak toleransi karenanya. Maksudnya An? *garuk-garuk kepala* Aku juga susah ngejelasinnya.Ā
Apa ini ada kaitannya dengan bintang Virgo?
Nah ini dia yang patut dicermati. Aku lho selama dicekokin majalah remaja jadi doyan zodiak! Di sisi lain have fun, di sisi lain ada perasaanĀ trust. Sedikit banyaknya ada yang benar. Virgo itu cenderung melankolis, pesimistis dan sensitif. Nah mungkin karena faktor-faktor inilah yang akhirnya membuahkan pikiran negatif. Tapi ya tenang saja sudah bisa dikontrol dong perasaanku ini.Ā
Dengan cara apa kira-kira?
Simpel. Aku cuman berpikir tiada manusia yang sempurna. Jangan pernah merasa tinggi hati juga kecil hati. Ada Dzat yang maha segala-Nya yang mengetahui apa yang umat-Nya perbuat. Cuman satu kata, rajin-rajinlah BERSYUKUR.Ā
Gara-gara aku punya senjata ampuh ini segala pemikiran-pemikiran buruk hilang dengan sendirinya. Aku nggak bohong, kadang memang suka ada dikit kecenderungan negatif thinking tapi aku kayak punya alarm sendiri di dalam hatiku.Ā
Katanya orang, memang setiap manusia ada kecenderungan mengarah berpikir negatif, tapi dia berusaha dulu dengan cara menganalisa, benarkah perbuatannya telah mengotori dinding-dinding dunia?
jangan sampai keluar (dari mulut) sebelum terbukti!Ā
Tapi jika terbukti pun cukup tahu saja. Kata orang bijak, diam itu emas. Ya semua pasti ada balasannya.
Aku hanya sedang belajar untuk berpikir luas, seluas-luasnya :-) Semoga aku dan kita tetap menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan positif thinking!
Hasta Luego!
Buenas Noches
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H