Mohon tunggu...
Kanwil Ditjenpas Sumut News
Kanwil Ditjenpas Sumut News Mohon Tunggu... Editor - Humas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara

foot ball volley ball swimming

Selanjutnya

Tutup

Medan

*Kunjungan Perdana ke Lapas Lubuk Pakam, Kakanwil Sumut Tekankan Integritas dan Pelayanan HAM*

23 Januari 2025   07:42 Diperbarui: 23 Januari 2025   07:42 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanwil Ditjenpas Sumut Dok 

*Kunjungan Perdana ke Lapas Lubuk Pakam, Kakanwil Sumut Tekankan Integritas dan Pelayanan HAM*  

*Lubuk Pakam** -- Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Sumatera Utara, Yudi Suseno, melakukan kunjungan perdana ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lubuk Pakam pada Rabu (22/1/2025). Kehadirannya disambut hangat oleh Pelaksana Harian (Plh) Kalapas Lubuk Pakam, Yanto Simanjuntak, yang juga menjabat sebagai Kasubbag Tata Usaha.  

Dalam sambutannya, Yanto menyampaikan apresiasi kepada Kakanwil dan rombongan atas kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa meskipun pembangunan gedung Lapas masih berlangsung, pelayanan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tetap berjalan sebagaimana mestinya. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada WBP, meskipun kondisi fasilitas saat ini masih dalam tahap pengembangan," ujarnya.  

Yudi Suseno memulai kunjungannya dengan meninjau dapur Lapas untuk memastikan pengelolaan makanan berjalan sesuai standar. Ia juga mengunjungi masjid Lapas, berinteraksi dengan sejumlah WBP, dan melaksanakan ibadah. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan pentingnya menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM) dalam pelayanan tanpa adanya diskriminasi. "Layanan di Lapas harus berbasis HAM. Jangan ada diskriminasi kepada siapa pun, termasuk WBP," tegas Yudi.  

Kakanwil juga memberikan instruksi tegas kepada seluruh pegawai Lapas. Ia menekankan larangan penggunaan telepon genggam di dalam Lapas, keterlibatan dalam kasus narkoba, serta praktik pungutan liar (pungli). "Sterilisasi Lapas dari barang terlarang harus menjadi prioritas. Integritas adalah kunci, jangan sampai ada pegawai yang melanggar aturan," tambahnya.  

Selain itu, Yudi mengingatkan pentingnya sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) dalam menentukan program Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat bagi WBP. Menurutnya, sidang tersebut harus dilakukan secara objektif dan transparan. "Sidang TPP merupakan evaluasi penting dalam pembinaan WBP. Semua keputusan harus didasarkan pada masukan yang jelas agar diterima oleh semua pihak," jelas Yudi.  

Kunjungan ini juga menjadi momentum bagi Kakanwil untuk mendorong peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui program pembinaan kemandirian. Ia berharap, WBP yang telah menjalani masa hukuman dapat menjadi individu yang profesional dan mandiri. "Mari tingkatkan kemandirian WBP agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang mumpuni. Tetap jaga semangat, kekompakan, dan integritas dalam melaksanakan tugas," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun