Mohon tunggu...
Setyono A
Setyono A Mohon Tunggu... Pustakawan - pustakawan

Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebebasan Demokrasi dan Perbedaan

7 September 2024   06:43 Diperbarui: 7 September 2024   06:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebebasan di dunia barat sering dikenal sebagai demokrasi atau bisa dibilang bahwa demokrasi sangat identik dengan kebebasan.

Padahal kebebasan sebenarnya adalah perbedaan yang sudah dilindungi oleh hukum atau piagam atau apapun bentuk produk hukumnya.

Demokrasi sebenarnya adalah kebebasan yang lebih condong ke system pernyataan dalam menyatakan pendapat atau pilihan politik.

Seperti dijelaskan dari artikel yang kami kutip dari Gramedia blog

1. C.F. Strong

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.

2. Haris Soche

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang bertanggung jawab memerintah.

3. Montesquieu

Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.

4. Aristoteles

Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.

Perbedaan sebenarnya lebih mengakar atau fundamental dari demokrasi maupun kebebasan,

perbedaan dari sisi konten di kehidupan kita sehari hari harus ada, di karenakan perbedaan akan mengisi setiap ruang kosong yang ada di dalam sebuah Masyarakat,

Perbedaan dapat mengurangi penumpukan atau menghindari banyaknya orang di masyarakat mengakses hal yang sama

Perbedaan didalam islam lebih bisa di kenal sebagai Rahmat dari allah , artinya Rahmat itu adalah menjadi sesuatu yang kita cari selama ini dalam pengertian lain Rahmat itu merupakan sesuatu yang kita harapkan, cita citakan, dan mimpikan.

Jadi bisa di simpulkan perbedaan pendapat atau perbedaan apapun itu justru itu merupakan sesuatu yang kita harapkan, citacitakan dan mimpikan bukan hanya menjadi sebuah kondisi yang secara pasif kita terima apa adanya.

Dalam sebuag kondisi perbedaan itu bisa menjadi sesuatu yang menfragmentasi, mempolarisasi, memilah milah, membagi bagi serta memisah pisahkan kita. Perang di afganistan, perang di timur Tengah dan peperangan lain yang banyak kita bisa contohkan.

Hali ini berbeda dengan kondisi bangsa Indonesia di masa lalu sampai dengan saat ini. Bangsa Indonesia sudah sangat akrab dengan adanya perbedaan itu sendiri. Bahkan mungkin bangsa Indonesia itu sendiri lahir dan mampu bertransformasi dari banyak perbedaan yang ada,

Jadi bangsa Indonesia bukan hanya beradaptasi atas perbedaan yang dialaminya tetapi justru menjadikan perbedaan itu tujuan dan dasar negara yang di tuangkan dalam semboyan resmi bagi warga negaranya.

Bhineka Tunggal ika

Yang artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua

Perbedaan bagi bangsa Indonesia seolah olah tidak pernah menjadi masalah dan tantangan, sebaliknya perbedaan yang ada malah mempersatukan dan menyatukan emosi dan semangat setiap masyarakatnya

Perbedaan tidak pernah menjadi sisi gelap dari sebuah hubungan bermasyarakat, tetapi justru menumbuhkan toleransi dan tenggang rasa yang berakar kuat di setiap warga negaranya

Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

https://news.detik.com/berita/d-6557686/bhinneka-tunggal-ika-pengertian-arti-makna-dan-sejarahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun