Sebuah Panggilan JiwaÂ
Melihat fenomena indeks Literasi Indonesia, rasanya begitu Miris dan sedih. Bagaimana tidak, di usianya yang ke 79 tahun pada tanggal 17 Agustus 2024 ini, bangsa Indonesia justru dihadapkan pada problem kultural yakni, rendahnya minat baca dan literasi yang disebabkan oleh sistem dan kultur yang tidak sehat. Melihat hal itu, saya sebagai salah satu pegiat literasi terpanggil untuk menjadi bagian yang turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Gerakan Safari Literasi.Â
Jika kembali pada perhitungan untung ruginya, maka perjalanan literasi ini tidak akan terlaksana. Karena harus menempuh perjalanan di dua kabupaten dengan jarak yang jauh. Namun misi literasi ini saya lakukan semata untuk berbagi dengan sesama. Dengan niat untuk membantu membangkitkan semangat literasi masyarakat.
Selanjutnya proses safari literasi ini, saya dokumentasikan dalam channel YouTube berikut:
Safari literasi: Setiyo HaryonoÂ
Misi PencerahanÂ
Pada 27 Juli sampai 3 Agustus 2024, saya diberi kesempatan oleh Tim KKN di 4 lokasi dari Tim KKN UIN SAIZU Purwokerto dan Tim KKN Unsoed Purwokerto. mereka ditempatkan di kabupaten Banjarnegara dan Brebes Jawa Tengah. Ditambah satu lokasi yakni lembaga pendidikan informal PKBM Lentera Desa Pejawaran kabupaten Banjarnegara.
Perjalanan literasi dilakukan dengan satu tujuan yakni untuk memberikan motivasi dan inspirasi agar masyarakat khususnya anak-anak agar memiliki kegemaran membaca dan berliterasi. Sehingga mereka para generasi penerus bangsa memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan zaman.Â
Pembiayaan MandiriÂ
Lagi-lagi safari literasi ini dilakukan bukan untuk bisnis yang mengkalkulasi untuk rugi. Maka untuk memenuhi operasional, saya siapkan budget perjalanan mandiri. Meskipun dalam prosesnya, ada semacam bantuan tranportasi. Namun tidak sebanding dengan kapasitas perjalanan dan prosesnya. Saya hanya yakin, bahwa setiap kebaikan 1 kali akan dilipatgandakan minimal 10 kali. SemogaÂ
Lokasi 1: SMPN 3 Susukan BanjarnegaraÂ
Dengan mengendarai sepeda motor pada tanggal 27 Juli 2024 saya melakukan perjalanan literasi lokasi pertama di SMPN 3 Susukan Banjarnegara. Pada event ini saya bersama narasumber lain Berbagi materi, disini saya menyampaikan tentang Literasi Digital.Â
Lokasi 2: Desa Laren Bumiayu BrebesÂ
Selanjutnya, pada tanggal 31 Juli mendapat undangan di lokasi KKN Unsoed di kecamatan Bumiayu Brebes. Dimana pesertanya adalah masyarakat umum, kurang lebih selama 2 jam saya menyampaikan pentingnya literasi dan dampak positif yang diperoleh dari literasi. Dan ternyata peserta merasakan semangat baru untuk berliterasi. Disini ada kesepakatan bersama bahwa pemdes Laren berkomitmen untuk menjadi masyarakat yang sadar literasi.
Lokasi 3: SDN 2 Jatisawit Bumiayu BrebesÂ
Di hari yang sama saya dijadwalkan oleh Tim KKN Unsoed mengisi Peningkatan Kapasitas literasi di hadapan wali murid siswa SDN 2 Jatisawit Bumiayu. Sekitar 40 orang tua yang didominasi oleh ibu-ibu menyimak penjelasan tentang pentingnya literasi dan parenting bagi orang tua. Disini saya dihadapkan pada persoalan kenakalan anak karena kecanduan gadget.
Dengan lugas saya menyampaikan bahwa orang tua mesti turut membantu guru dalam menumbuhkan semangat literasi Siswa, terutama saat anak berada di rumah.
Lokasi 4: SDN 2 Sokaraja BanjarnegaraÂ
Tepat di hari Jumat tanggal 3 Agustus 2024, saya mendapatkan undangan dari Tim KKN Unsoed di Desa Sokaraja kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara. Di hadapan ratusan siswa kelas 2 sampai dengan kelas 6, saya diminta untuk menyampaikan materi tentang Ani Bullying dan literasi.
Pada momen ini, saya mengalami kesulitan untuk menyampaikan materi. Pasalnya mereka belum bisa mencerna dan fokus menyerap materi inti yang disampaikan. Sehingga saya meminta agar pihak sekolah untuk menyelenggarakan sosialisasi literasi dengan peserta orang tua siswaÂ
Lokasi 5: Warga Belajar PKBM LenteraÂ
Masih di hari Jumat tanggal 3 Agustus 2024, saya diminta untuk mengisi Peningkatan literasi bagi puluhan warga belajar Pusat Kegiatan Masyarakat ( PKBM) Lentera Desa Pejawaran kecamatan Pejawaran kabupaten Banjarnegara. Di forum PKBM ini saya merasa bersemangat untuk menyampaikan materi pentingnya literasi. Dan tidak diduga antusiasme mereka begitu tinggi. Semacam mendapatkan cahaya di tengah kegelapan.Â
Mereka dengan Khusyuk menyimak bahkan mengambil video penjelasan Saya selama kurang lebih selama 2 jam. Mereka adalah warga belajar Paket C. yang rata rata berusia menikah. Namun setelah mendengar penjelasan tentang literasi, semangat belajar mereka meningkat .
Sebuah Pelajaran dari PerjalananÂ
Setelah selesai melakukan misi suci berupa Safari Literasi, kurang lebih selama satu Minggu. Ada pengalaman yang bisa dijadikan pembelajaran. Ada nilai yang tak bisa ditukar dengan materi (uang), yakni kebahagiaan, karena bisa melihat fakta di lapangan dengan begitu gamblang. Beberapa pelajaran dan hikmah yang bisa didapatkan antara lain:
- Menemukan kembali Nilai diri: hidup adalah serangkaian proses untuk menemukan hakikat ciptaan yakni sebagai makhluk Tuhan yang memiliki tugas dan fungsi Kekhalifahan di muka bumi. Oleh karena itu, kita mesti sadar bahwa ada kehidupan lain yang harus kita jaga sesuai dengan kapasitas KitaÂ
- problem kurikulum pendidikan: ada serangkaian problem dari kurikulum pendidikan yang dikembangkan, dimana guru disibukkan dengan aktivitas administrasi yang berdampak pada minimnya waktu untuk lebih fokus pada proses pembelajaran. Sehingga anak kurang mendapatkan perhatian
- Semangat Literasi Meningkat: pondasi utama menumbuhkan literasi adalah tumbuhnya semangat literasi itu sendiri. Hal ini diawali dengan terbukanya pikiran. Dari 5 lokasi safari Literasi ini hampir semuanya merasakan manfaatnya. Terutama pada aspek semangat. Hal ini disampaikan oleh peserta, baik di kalangan siswa maupun masyarakat.
- Perlunya Sinergi semua Lini:Â Bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas bersama seluruh masyarakat yang berpendidikan, tidak bisa dibebankan pada guru, pemerintah desa ataupun pemerintah pusat . Perlu adanya kerjasama yang baik dan saling mendukung dalam mensukseskan program literasi nasional. Sehingga visi Indonesia emas pada tahun 1945 bisa tercapai.
Demikian sepenggal catatan perjalanan literasi yang saya lakukan. Hanya sekadar memberikan apa yang semestinya sebagai warga negara yang masih memiliki keprihatinan terhadap kondisi literasi di negeri ini. Semoga mampu memberikan pelajaran bagi seluruh masyarakat terutama pemerintah.
Salam literasi!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI