Mohon tunggu...
Setyo Budiantoro
Setyo Budiantoro Mohon Tunggu... Konsultan - Percikan pemikiran tentang transformasi pembangunan

Nexus Strategist, Development Economist, Entrepreneur, Writer https://www.budinomic.info/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Princess Haifa dari Arab dan G20

30 Juni 2020   09:20 Diperbarui: 30 Juni 2020   09:28 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yg tak akan "jatuh cinta" pada Putri Haifa dari Arab Saudi ini? Dengan kecerdasan & senyumnya yg menawan, para delegasi pemerintah negara2 besar G20 pun "takluk". 

Pemahaman materinya bagus, bahkan mampu membuat suasana hening ketika menyampaikan solidaritas saat membahas dampak Covid19 pada negara2 Afrika. G20 adalah kelompok negara yang menguasai sekitar 90% GNP dunia, tentunya suatu keputusan strategis akan berdampak pada kehidupan dunia.

Tentu G20 yang dibicarakan bukan hanya tentang Afrika, namun sangat luas terkait kondisi ekonomi, keuangan, kesehatan, gender, kemiskinan, ketimpangan, infrastruktur, dll.

Princess Haifa adalah Chair of G20 Development Working Group. Dengan mengenakan kerudung yang terlihat sederhana, Princess ini didampingi dua orang laki-laki memimpin sidang. 

Harus diakui, kemampuan memimpin dan pemahaman materi Princess Haifa terhadap berbagai materi pembangunan jauh di atas rekan2nya itu. Sy coba browsing, Princess ini ternyata mengambil master di Inggris & punya pengalaman kerja yang beragam, dari PBB hingga di Kementerian Ekonomi dan Pembangunan. Wah, tidak mengherankan...

Saya tidak tahu apakah ada perubahan besar di Arab Saudi tentang emansipasi perempuan, namun saya berharap makin banyak perempuan berperan dalam sektor publik, terutama pada negara-negara yang sebelumnya dinilai konservatif.

Tahun ini, Arab Saudi menjadi tuan rumah G20. Namun, Arab Saudi tahun ini kurang beruntung. Perhelatan G20 adalah acara besar & prestisius dunia. Akibat pandemi Covid, semua dilakukan lewat daring. 

Acara G20 akhirnya tidak mendatangkan devisa dari datangnya ribuan delegasi & bukan sorotan dunia, minyak harganya pun jatuh karena ekonomi dunia mengalami kontraksi, lalu pendapatan devisa dari ibadah haji dan umroh anjlok juga karena pandemi Covid.

Indonesia semoga lebih beruntung karena 3 tahun ke depan akan menjadi tuan rumah pertemuan negara2 G20. Semoga pandemi Covid pada saat itu sudah usai, lalu puluhan ribu delegasi yang sekaligus wisatawan bisa menikmati keindahan alam & budaya Indonesia. 

Pariwisata kini menjadi oksigen baru ekonomi dan terpukul paling duluan karena Covid. Semoga G20 akan men-trigger & memutar ekonomi pariwisata Indonesia makin cepat. Semoga...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun