Janin juga perlu dirangsang di sejumlah pemicu (syaraf) sensorik. Dan memang, rahim ibu disebut "lingkungan yang optimal, serta interaktif untuk perkembangan manusia."
Idealnya, rahim harus menggerakkan bayi yang belum lahir dengan cara mengingatkan pada bagaimana seorang ibu bergerak, termasuk berdiri, berjalan, dan posisi berbaring. Inkubator harus diatur 24 jam di mana jam bangun dan tidur di-simulasikan. Pada dasarnya, aktivitas tidak boleh berhenti, janin juga tidak boleh merasa "terisolasi" secara fisik. Adanya sensasi sentuhan juga perlu disimulasikan.
Janin juga pendengar aktif. Ini penting dalam perspektif perkembangan, dengan cara menarik area saraf yang diperlukan untuk mendengar, dan membentuk ikatan dengan orang di sekitarnya. Suara harus menjadi bagian dari rahim buatan, termasuk desir jantung ibu yang
berdetak kencang.
Stimulasi mikrobioma (organisme usus yang berguna) Â
Penting untuk memulai mikrobioma usus yang sehat. Selama kelahiran melalui jalan lahir, bayi terpapar pada cairan mikroba yang berakhir di dalam usus bayi yang membantu mereka mencerna makanan, mengatur usus, mengembangkan sistem kekebalan tubuh mereka, dan
melindungi diri terhadap infeksi.
Untuk mensimulasikan efek ini, ahli biologi harus mendesain ulang campuran ini, idealnya dari sampel biologis yang berasal dari ibu.
Rahim buatan merupakan hasil dari upaya berulang guna menembus batas viabilitas janin supaya bisa hidup diluar rahim aslinya. Saat ini, umur bayi prematur minimal dapat bertahan hidup yaitu antara 21 - 22 minggu. Seiring berjalannya waktu kita berharap untuk melihat angka ini semakin kecil dan semakin kecil - dan akhirnya ke titik di mana janin dapat bertahan hidup secara eksklusif di luar rahim. Ini tentu saja akan menimbulkan beberapa masalah pelik dalam debat aborsi secara ilmiah dan aspek etika kemanusiaan.
Referensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H