Kita mungkin pernah melihat secara langsung atau dari tayangan televisi bagaimana seekor predator memangsa hewan buruannya.Â
Yang terlintas di pikiran kita predator itu adalah makhluk buas yang besar dan menakutkan, sedangkan mangsanya adalah hewan yang ukuran nya lebih kecil dan tampak lemah.Â
Namun jangan salah, komodo bisa memangsa kerbau dan Mantis yang bisa memakan burung adalah hal yang luar biasa dalam dunia hewan. Makhluk berukuran besar belum tentu lebih kuat dari makhluk berukuran kecil. Itu juga berlaku pada manusia.Â
Manusia bisa memburu singa atau harimau, tapi manusia juga bisa lemah di depan sekumpulan virus yang berukuran teramat-sangat kecil. Sudah banyak virus yang menjadi biang keladi penyakit yang menyerang manusia.Â
Bagaimana bisa COVID-19 dan AIDS bisa sangat mematikan? Jawabannya ada pada daya tahan tubuh manusia.
Sebesar apapun kota dan negara kalau benteng pertahanan nya hancur, hampir dipastikan daerah itu akan tumbang dan dikuasai musuh. Begitu pula dengan manusia.Â
Sebagai organisme yang kompleks manusia juga memiliki pertahanan tubuh berlapis. Setidaknya ada 3 lapisan pertahanan tubuh manusia (immun system)
Ini adalah benteng terluar pertahanan tubuh manusia.
Penghalang fisik, termasuk kulit dan mukosa (lapisan) saluran pencernaan dan pernapasan, membantu menghilangkan benda asing berbahaya (patogen) serta mencegah infeksi. Selain itu, komponen yang dikeluarkan kulit atau mukosa, seperti keringat, air liur, air mata, lendir, memberikan penghalang (dasar) melawan patogen yang menyerang.