Mohon tunggu...
Setyo Nugroho
Setyo Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMA Negeri 1 Demak

Aktif Kegiatan Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggagas Komunitas Bergerak untuk Ekosistem Well Being dan Karakter Lingkungan Sekolah

24 September 2023   10:04 Diperbarui: 24 September 2023   17:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keberadaan lingkungan yang asri, bersih sehat menjadi harapan warga sekolah. Pertanyaan pemantik salah satunya bagaimana lingkungan sekolah dapat memberikan nilai komitmen tinggi peduli lingkungan bagi kehadiran warga sekolah. Banyak hal yang menjadi isu sentral tentang pengelolaan sekolah dengan displin positif lingkungan. 

Demikian juga bagaimana itu semua dimulai dengan adanya ruang media berdiskusi, berdaya untuk tergerak, bergerak, dan menggerakkan habitus interaksi warga sekolah. Salah satu yang perlu sebagai ide adalah membentuk komunitas belajar lingkungan. 

Dengan semangat kesetaraan antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite dan tentu saja murid. Darimana harus memulai? Legal standing komunitas bergerak lingkungan perlu dirumuskan dan ditetapkan sebagai salah ad hoc komunitas belajar disekolah. 

Ke depan komunitas ini menjadi pusat pemberdayaan kegiatan peduli lingkungan. Sebagai infrastruktur lembaga ad hoc yang dapat menjadi mitra kolaborasi semua pendidikan karakter lingkungan di satuan pendidikan.

Di sini diperlukan perencanaan berbasis data lingkungan yang valid, menganalisis kelebihan dan kelemahan satuan pendidikan lingkungan, apa yang masih perlu diperbaiki dan disempurnakan. 

Umpan balik kesetaraan dalam pengelolaan lingkungan dapat menjadi masukan untuk refleksi diri agar ada evaluasi bagi perbaikan program lingkungan. Adapun instrumen dalam pengelolaan lingkungan melalui komunitas lingkungan meliputi: 

Pertama, komunitas bergerak berbasis analisis 

Melalui asesmen awal sebelum pembiasaan pembelajaran di lingkungan, aspek ini memuat umpan balik serta daftar pertanyaan yang menginisiasi ide inovatif praktik-praktik baik lingkungan. 

Dimensi sarana prasarana dan program awal akan sangat menentukan terhadap paradigma berpikir dan bertindak mengelola lingkungan sekolah. 

Bidang yang dapat digarap di antaranya seperti program pembiasaan lingkungan, program pendidikan karakter lingkungan, adaptasi dengan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila sekaligus peningkatan kesadaran diri, sosial, keterampilan relasi dll.,

Kedua, bergerak berbasis partisipatif

Urai program dengan kuantitas dan kualitas pendidikan karakter lingkungan, peran aktif semua tim. Menjadikan basis partisipatif ini untuk mengukur kedalaman dan efektivitas program karakter lingkungan, ada proses interaksi antar komponen ekosistem bergerak lingkungan. 

Program penguatan lingkungan sekolah ini betul-betul menjadi arena kedalaman skuad dan komitmen lingkungan satuan pendidikan. Komunitas bergerak menjadi leading sector dalam mengimplementasi program unggulan karakter lingkungan dan tabulasi pelaksanaan pendidikan karakter lingkungan di sekolah.

Ketiga bergerak berbasis berkelanjutan

Memuat program berkesinambungan terus fokus untuk pencapaiannya. Barangkali semua ide gagasan ini masih menjadi tantangan besar untuk terus melaksanakan secara kontinu. 

Salah satu ide solusi brilian dengan memberikan dan menjaga skuad mumpuni dengan kedalaman regenerasi pemikiran, regenerasi pelaku praktik baik. Biarpun berganti pelaku komunitas bergerak lingkungan, berganti kepala sekolah, berganti wakil kepala sekolah, berganti pengurus OSIS atau kelas tetap memberikan nilai positif dan terus komitmen untuk mempertahankan dan membudayakan disiplin positif pendidikan karakter lingkungan. 

Ekuilibrium pendidikan karakter terus terpupuk, terpatri untuk mewujudkan well being ekosistem dan karakter lingkungan. 

Pengembangan Sustainable Development UNESCO merekomendasikan peningkatan karakter lingkungan melalui keterlibatan organisasi sekolah secara holistik dan menyeluruh. Dan ini dimulai dari kita selaku pelaku pendidikan menginternalisasikan praktik inovasi karakter lingkungan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun