Mohon tunggu...
prast setyo
prast setyo Mohon Tunggu... -

Surabaya - sidoarjo pergi pagi pulang petang

Selanjutnya

Tutup

Money

Masih Soal Plastik dan Pengenalannya

6 April 2010   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:57 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih soal kegiatan Teman-teman nol sampah yang berkampanye setiap minggu pagi  untuk mengurangi pemakaian plastik terutama plastik kresek dalam kehidupan sehari-hari. Kami berusaha Menyadarkan masyarakat kita, terutama warga surabaya bahwa dengan mewadahi langsung makanan dengan tas kresek terutama yang berwarna hitam adalah sangat berbahaya. BPOM RI sudah mengeluarkan surat edaran tentang larangan menggunakan tas kresek terutama yang berwarna hitam untuk mewadahi makanan.

Surat Edaran BPOM RI tentang Plastik Kresek

Untuk melihat file aslinya dalam bentuk PDF bisa di download disini

Selain Berbahaya untuk kehidupan kita jika salah menggunakan, kantong plastik kresek itu juga menyebabkan pencemaran yang sangat tinggi.  Selain mencemari kantong plastik ini juga berbahaya untuk lingkungan yang tercemari. Banyak Penyu di kepulauan seribu mati karena memakan tas plastik kresek, ini adalah salah satu akibat dari banyaknya sampah plastik kresek yang dibuang ke laut. Masih banyak hal-hal negatip yang disebabkan oleh kantong plastik kresek tersebut. Inilah yang selalu dikampanyekan saya dan teman-teman dari Nol Sampah. Selain kampanye mengurangi jumlah pemakaian tas kresek, saya dan teman-teman nol sampah juga menginformasikan efek dan akibat dari sampah plastik terutama plastik kresek.

Selain tas kresek teman-teman juga  mengenalkan produk-produk kemasan dari plastik yang layak dipakai untuk makanan dan minuman ataupun tidak layak dipakai untuk makanan dan minuman. Fakta selama kami kampanye tentang plastik dan bahayanya, sangat sedikit sekali masyarakat yang tau dan mengerti bahwa kemasan makanan dan minuman yang selalu mereka pakai berulang-ulang adalah berbahaya. Bahayanya mungkin tidak secara langsung tapi perlahan-lahan. Hal ini sungguh menyedihkan karena hanya ketidaktahuan mereka akhirnya efek negatif dari kemasan tersebut akan berakibat buruk bagi dirinya dan keluarganya.

Sebenarnya setiap produsen kemasan plastik terutama untuk makanan dan minuman sudah mencantumkan kode daur ulang dari kemasan produk mereka. Kode produk daur ulang tersebut biasanya terdapat (maap) di pantat botol atau di bagian bawah kemasan tersebut. Kode daur ulang tersebut biasanya tercetak emboss atau timbul dengan logo daur ulang dan terdapat nomor di tengahnya.

Mengenalkan Kode Daur Ulang pada warga

Saya dan teman-teman dari Nol Sampah menyadari ketidaktahuan masyarakat tentang kode-kode ini karena memang kurangnya sosialisasi mengenai ini. Oleh sebab itu saya dan teman-teman Nol Sampah setiap minggu pagi di taman bungkul selain merazia tas kresek juga menyebarkan informasi ini.

Inilah Kode-Kode tersebut yang mungkin akan berguna bagi kompasianer seluruh indonesia.

Kode Daur Ulang Produk Kemasan Plastik

Kode-kode tersebut menunjukkan mana kemasan yang bisa dipakai berulang-ulang, mana kemasan yang hanya bisa sekali pakai, mana kemasan yang tidak boleh buat menyimpan makanan dan minuman, mana yang tidak boleh dipanasi dll.

Inilah Keterangan singkat dari kode-kode daur ulang tersebut:

1. PET   (Polyethylene Terephthalate)

Simbol itu biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air kemasan, botol jus,botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, botol kosmetik dan gelas plastik.  Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 persen), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 persen).  Kemasan plastik dengan kode 1-PET direkomendasikan "hanya untuk sekali pakai". Kita tak boleh menggunakan nya berulang. Bila dipakai berulang-ulang, apalagi untuk menyimpan air hangat atau air panas, akan mengakibatkan lapisan polimer nya akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Bahan ini juga tidak balk untuk menyimpan makanan serta minuman panas. Panas akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol bermigrasi ke makanan atau minuman. Tingkat daur ulangnya 23%. Contoh lain rantang makanan, wadah kosmetik

2. HDPE  (High Density Polyethylene)

Bahan kemasan ini tersusun oleh high sensity polyethylene (HDPE). Bahan baku plastik ini aman karena tidak bereaksi terhadap makanan atau minuman. HDPE biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Namun demikian, Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring dengan bertambahnya waktu dan bisa berbahaya bagi kesehatan. Tingkat daur ulang 27%. Contoh kemasan ini antara lain botol deterjen dan susu

3. V (Polyvinyl Chloride)

Jenis plastik V yang berarti PVC (polyvinyl chloride) ini  adalah jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik itu bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol.  PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC, saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut. Karena DEHA bisa lumer pada suhu 150 derajat celsius. Reaksi yang terjadi antara makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau daun pisang yang lebih alami. Tingkat daur ulang 1%. Contoh: selang air, kantong darah, pembungkus daging. Sebaiknya dihindari karena bisa melarutkan pithalate ke dalam makanan atau cairan.

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

Jika mendapati tanda ini dalam plastik, artinya bahan ini terbuat dari low density polyethylene. Bahan ini terbuat dari minyak bumi. Sifatnya kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, dan permukaannya agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celcius, sangat resisten terhadap senyawa kimia. Meski punya daya proteksi terhadap uap, air baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Biasanya LDPE dipergunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.  Barang berbahan LDPE sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dgn bahan ini.  Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celsius sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.  Tingkat daur ulang 1%. Kantong makanan beku, kantong roti, botol yang bisa ditekan.

5. PP (Polypropylene)

Kemasan ini terbuat dari polypropylene. Biasa ditemukan pada botol transparan tapi tidak terlalu jernih atau berawan. Plastik jenis ini berkarakter lebih kuat, ringan, dengan daya tembus uap yang rendah. Makanya plastik jenis ini aman untuk kemasan makanan dan minuman. Plastik ini  adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik berupa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.  Bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.  Tingkat daur ulang 3%.  Peralatan tahan microwave atau  kontainer sekali pakai.

6. PS  (Polystyrene)

Polystyrene ditemukan pada tahun 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman secara tidak sengaja. Plastik ini tidak buram, seperti glass, kaku, mudah patah, buram terhadap sentuhan, meleleh pada 95ºC. PS biasa dipakai untuk penggaris, gantungan baju, tempat menyimpan dlm kulkas, sendok, garpu, gelas, pembungkus industri minuman, catridge printer. Bahan ini juga sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Bahan tersebut harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf. Bahan itu juga sulit didaur ulang. Jika harus didaur ulang, PS memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. Tingkat daur ulang 1%. Karton telur, peralatan dapur plastic, pak foam, cd tempat video. Sebaiknya dihindari karena bisa melarutkan styrene yang bisa menyebabkan kanker.Botol bayi, botol minum, bungkus alat-alat elektonik.

7. OTHER

Tertera logo daur ulang dgn angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER yg merupakan gabungan dari SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene) & PC (polycarbonate, Nylon). Kode OTHER dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.  PC dpt ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita, botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. PC dpt mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol A. Jika masuk ke dalam makanan dan minuman berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.  Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan.  Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, sikat gigi, pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Tingkat daur ulang 1%.

Ini adalah keterangan singkat tentang kode-kode daur ulang tersebut. Teman-teman kompasianer mungkin bisa mencoba melihat apakah wadah makanan atau minuman yang teman-teman pakai berulang-ulang sudah sesuai dengan kode daur ulang tersebut? Jangan korbankan diri kita dan orang-orang terdekat kita hanya karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian kita.

Salam Hijau Dari kami Komunitas Nol Sampah dan Aku Konsumen Hijau

Tulisan Ini juga di publish disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun