Mohon tunggu...
Adhi Setyawan
Adhi Setyawan Mohon Tunggu... profesional -

Pemikir pikiran manusia. #koder

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Palestina, Duka Kita Semua, Urusan Kita Semua

26 Juli 2014   07:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya membaca artikel tentang wawancara Kompas TV dan Duta besar Palestina untuk indonesia. Dan saya terkejut bahwa saya tidak salah menerka. apa yang sebenarnya mereka (israel) mau.

Artikel itu sendiri bisa di baca di sini.

Secara garis besar yang saya pahami. Israel sengaja membesar2kan isu agama untuk perang perang mereka. Mungkin kita di indonesia tidak merasakannya. Tapi. lihat berita berita di BBC, CNN, mereka menggiring opini bahwa ini adalah perang agama. hamas sebagai lawan dari israel di tempeli simbol keislaman yang sesungguhnya ada yang lain di balik itu.

Silahkan baca sejarah. Israel meninvasi bumi palestina dari tahun 1948 sampai sekarang. mereka mengclaim. bahwa tanah palestina adalah milik mereka. Alih alih memilih hidup berdampingan dalam satu negara yang memang sudah terbentuk. Israel malah berkeinginan menguasai tanah palestina yang dalam legendanya mereka tinggalkan sebelumnya.

Hal yang sangat tidak masuk di akal adalah. Hamas secara organisasi tidak sebesar itu. secara tehnologi pun jauh tertinggal dari Israel yang di sana di bantu oleh negeri Paman Sam dalam hal persenjataan militer. kota gaza tidaklah sebesar jakarta. Saya yakin. Mudah bagi mereka menemukan gudang2 roket dan bom milik hamas.

Entah karena kuasa Allah yang mengatur semua ini. Tetapi. di kota sekecil itu. Masa mata2 israel tidak dapat mengendus keberadaan bahan peledak sedikitpun. gudang2 dan bungker2 hamas juga tidak juga ditemukan. sangat aneh melihat ukuran kota gaza yang teramat kecil.

Alih alih mencari lewat tehnologi spionase canggih yang memang di sokong amerika. mereka malah membabibuta mengebom sekolah2, rumah sakit, dan rumah penduduk dengan dalih ada roket yang digunakan pejuang hamas pada ruang bawah tanah bangunan2 itu. Setelah itu mereka beralasan bahwa hamas menggunakan penduduk sebagai tameng hidup perlindungan mereka. Alangkah bodoh alasan ini. berikut segala yang mempercayainya.

Hamas adalah pejuang gerilya. dengan tehnologi perang seadanya dan pasukan yang tidak se terampil Mossad. sangat tidak adil membandingkan Hamas dengan angkatan darat Israel dengan segala tehnologi militer yang paling modern itu. Dan alangkah bodohnya mereka sampai sekarang Hamas tidak juga kalah. Pasti ada sesuatu.

Maha besar Allah atas perlindungan yang di berikan kepada para pejuang Hamas. Tetapi. kenapa pikiran bodoh saya mengatakan. bahwa Israel ingin melakukan pembantaian penduduk palestina. Ya mereka ingin memusnahkan. penduduknya. untuk apa? wawancara yang saya sebutkan tadi mungkin bisa sedikit mencerahkan. Penduduk Israel bertambah banyak dan mereka perlu tanah/wilayah untuk membangun pemukimannya.

Jadi Agresi militer Israel ke gaza sekarang bertujuan ganda bagi Israel,

Satu mengalihkan perhatian dunia dari batas tepi barat yang telah di langgarnya dengan membangun pemukiman di sana sekaligus mengarahkan opini bahwa ini perang Islam dengan Israel, di luar itu tidak usah ikut2. sedangkan Islam sekarang sedang lemah. kaumnya banyak tercerai berai. jadi bebas dia melakukan serangan.

Dua serangan ini sekaligus holocaust terhadap penduduk gaza. saya katakan penduduk gaza bukan muslimin karena di gaza tidak semua orang muslim. banyak yang kristiani dan agama lain. Mereka menggangap semua yang di gaza pantas untuk di basmi. sehingga pada saatnya nanti, apabila Hamas berhasil benar2 di taklukan. dan gaza jatuh ke tangan israel. Secara status sosial para penduduk gaza ini akan turun untuk dengan sukarela berpindah tempat tinggal atau di turunkan status sosialnya dari penduduk israel yang menempati gaza.

Bukankah penjajah selalu menempatkan diri di atas orang yang di jajah. Itu terjadi di indonesia. dan sekarang sedang akan terjadi di sana.

Kita bisa bantu mereka. Serukan pada dunia. ini bukan perang Islam saja. Dulu pertempuran surabaya juga penuh dengan takbir dan tahlil. tapi itu bukan perang agama, itu adalah pertempuran harga diri bangsa. Dan itu yang sedang mereka lakukan sekarang. Kita tidak merasakan ini. tetapi, penduduk dunia juga perlu tahu. Ini urusan mereka juga.

Paling tidak, kalo ada yang ngomong, "Negara sendiri aja belum becus masih mikirin negara orang". di benak kita bisa membatin. "Kita bisa hormat dengan merah putih sekarang karena dulu ada orang2 yang berfikir sama seperti pikiran pejuang palestina sekarang ini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun