d. Guru menguasai materi analytical exposition teks dan formal invitation letter yang terkait pada lingkungan sekitar. Pada materi analytical exposition teks, peserta didik diberikan teks tentang isu dunia sepak bola indonesia yang sedang trending, sedangkan pada materi formal invitation teks peserta didik diberikan contoh invitation letter terkait acara sekolah yang biasa diadakan.
2. Student Centered
Tidak menerapkan teacher centered pada saat kegiatan pembelajaran. Pada PPL aksi 1 dan 2 saat kegiatan apersepsi peserta didik diminta menceritakan kembali apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan diminta menyimpulkan apa yang dipelajari pada hari tersebut.
Â
3. Penerapan Games atau Ice Breaking
a. Strategi yang dibuat yaitu penerapan scramble word games pada PPL aksi 1 agar peserta didik termotivasi ikut serta dalam proses pembelajaran dan menambah penguasaan vocabullary. Proses yang dilakukan yaitu peserta didik berkelompok untuk berlomba menyusun suatu kata yang berkaitan dengan teks tragedi Kanjuruhan
b. Pada PPl aksi 2 strategi yang digunakan adalah clap hands games, dimana peserta didik disiapkan untuk menerima materi dengan cara mengikuti instruksi guru kapan harus bertepuk tangan.
4. Penggunaan Media Audio Visual
a. Strategi yang dirancang adalah menampilkan video kerusuhan tragedi Kanjuruhan yang sedang trending untuk membuka pemahaman peserta didik pada PPL aksi 1 dan pada PPL aksi 2 ditampilakn pada proyektor beberapa bentuk undangan formal terkait acara sekolah untuk menambah pengetahuan peserta didik.
b. Proses yang dilakukan adalah membuat opini sederhana terkait keadaan sepak bola indonesia pada aksi 1 dan menyusun undangan formal terkait acara sekolah dan tempat kerja bentuk kartu pada aplikasi canva.
5. Langkah-langkah proses pembelajaran dengan menerapkan Genre Based Approach.