Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pegawai PLN Nulis Listrik di Akademi Menulis Kompasiana-PLN

2 Mei 2016   18:47 Diperbarui: 3 Mei 2016   02:02 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menjadi duta PLN, pemagang diharapkan untuk bisa mengomunikasikan kepada masyarakat bahwa, PLN tidak tinggal diam. Banyak hal yang sudah dilakukan untuk memberi yang terbaik kepada masyarakat luas.

sambutan-peserta-572739178e7e610f0aa353ea.jpg
sambutan-peserta-572739178e7e610f0aa353ea.jpg
Duduk di depan dari kanan-kiri: Pepih Nugraha (COO Kompasiana), Wisnu Satrijono (GM Pusdiklat PT. PLN),  I Made Suprateka (Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT. PLN). Serta para pemagang dan kompasianer. Foto: setyaningrum.

***

Selama pelatihan, Kang Pepih, panggilan akrab untuk Pepih Nugraha, selalu memberi semangat kepada peserta magang bahwa, tidak ada istilah terlalu tua untuk belajar berinternet atau bermedia sosial. Salah satu media sosial tersebut adalah Kompasiana. Saya pun ikutan tersemangati nih dengan statement Kang Pepih tersebut. Mengingat usia saya yang sudah seperempat abad ini juga harus terus belajar supaya tak tertinggal jauh dengan generasi muda saat ini. Hehehe

Nah, selama seminggu magang tersebut, menurut Kang Pepih, peserta magang diajarkan bagaimana cara mengisi media sosial dengan konten yang dibuat sendiri. Pemagang bukan diajari untuk menjadi seorang penulis. Tapi diajari tentang kebaikan-kebaikan dalam membuat sebuah konten yang bermanfaat untuk orang lain, yang berkaitan dengan perusahaan tempat mereka mengabdi.

Pelatihan tidak hanya cara menulis, tapi juga cara memfoto, juga membuat video dan audio, bila diperlukan dalam sebuah konten. Karena konten sendiri memang tidak terbatas dalam bentuk tulisan atau teks, tapi bisa berupa visual dan audio visual.

Dengan begitu nantinya mereka bisa berkomunikasi dengan masyarakat di media sosial dengan baik. Bisa mencerahkan masyarakat dengan informasi maupun solusi terkait kelistrikan. Sehingga setiap insan PLN adalah humas, baik humas bagi perusahaan maupun humas bagi dirinya sendiri. Diharapkan pula nantinya masyarakat bisa mengerti dan menerima informasi yang benar dari pihak yang tepat. Supaya tak ada lagi penghakiman bahwa PLN itu harus begini tidak boleh begitu. Karena bagaimanapun juga, PLN adalah milik kita bersama, bukan milik perseorangan. Perlu kiranya kita dukung, ataupun kita kritik demi kemajuan yang lebih baik.

peserta-dan-dewan-juri-5727393e2f97738b096cd0a8.jpg
peserta-dan-dewan-juri-5727393e2f97738b096cd0a8.jpg
Foto bersama seluruh peserta magang dari PT. PLN dan Tim Kompasiana beserta para dewan juri sebelum penjurian dimulai. Foto: setyaningrum.

Mekanisme Teknis Uji Peserta

Kegiatan Akademi Menulis Kompasiana-PLN ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh PLN. Ini sesuai dengan yang dikatakan Ridho Hutomo dalam sambutannya. “Seperti pesan Pak Ali bahwa PLN ingin menjadi pioneer, makanya harus menjadi yang pertama pula dalam program-progam seperti ini,” tutur Ridho Hutomo, Manager Udiklat Palembang.

Mekanisme teknis uji atau check point peserta magang adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun