Mohon tunggu...
Setyani Alfinuha
Setyani Alfinuha Mohon Tunggu... -

Alumni ISHS 3 Kediri | Psikologi UIN Maliki Malang '13\r\n13410056

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Materialisme VS Idealisme

30 Maret 2014   00:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan diakuinya kenyataan sejati sebgai bersifat spiritual, tidak berarti bahwa para idealis menolak kekuatan-kekuatan yang bersifat fisik (material) dan menolak adanya hukum alam. Sebagaimana dikemukakan oleh Hegel (1770-1831) kekuatan fisik dan hukum alam itu memang ada, tetapi keberadaannya merupakan manifestasi dari kekuatan atau kenyataan yang sejati dan lebih tinggi, yakni Roh Absolut. Seperti halnya kebudayaan dan kesenian yang merupakan manifestasi lahiriyah dari jiwa manusia, alam fisik pun adalah manifestasi lahiriah dari kenyataan sejati, yakni Roh Absolut atau Tuhan. Para idealis percaya adanya gerak pada setiap planet maupun hukum alam, sudah didesain terlebih dahulu oleh kekuatan spiritual.

Sejumlah besar penganut idealisme mempunyai pandangan deterministik mengenai manusia. Mereka menyatakan bahwa Roh Absolut (Tuhan) adalah bebas dan tidak terhingga, tetapi manusia sebagai bagian atau perwujudan dari Roh Absolut, tidak bebas dan berhingga. Akan tetapi tidak semua idealis mempunyai pandangan yang deterministik seperti itu. Di antara para idealis banyak juga yang menekankan kebebasan manusia. Ini terutama tampak pada salah satu aliran dari idealisme yang disebut personalisme. Personalisme menekankan bahwa Roh bersifat pribadi-pribadi (individual), masing-masing berdiri sendiri-sendiri, sehingga setiap pribadi, setiap individu, mempunyai kebebasan untuk mengekspresikan dirinya sendiri (Abidin, 2011, 30).

Plato, salah satu tokoh idealis mengemukakan bahwa hakikat yang paling benar adalah ide. Sebelum ada alam, sebenarnya sudah ada alam ide terlebih dahulu. Idealisme juga mengemukakan semua yang ada ini hanya ilusi dan mereka menekankan pada hukum-hukum logika.

Sumber:

Abidin, Zainal. (2011). Filsafat Manusia; Memahami Manusia Melalui Filsafat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun