Mohon tunggu...
Setyani Alfinuha
Setyani Alfinuha Mohon Tunggu... -

Alumni ISHS 3 Kediri | Psikologi UIN Maliki Malang '13\r\n13410056

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sunan Kalijaga dan Tembangnya di Tanah Jawa

14 Juli 2014   23:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:20 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu, Islam dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat kita. Islam dianggap agama yang keras bahkan ada beberapa orang yang berpendapat bahwa Islam identik dengan teroris. Padahal Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi perdamaian. Ajaran Islam juga bersifat luwes dan fleksibel, tidak kaku seperti yang dipikirkan oleh beberapa orang. Bahkan Nabi Muhammad SAW dalam mengajarkan nilai-nilai Islam pun tidak pernah menggunakan cara kekerasan dalam dakwahnya. Dewasa ini sangat disayangkan jika ada beberapa umat Islam yang berniat mengajarkan nilai-nilai Islam dengan jalan kekerasan.

Padahal mengajarkan nilai-nilai Islam tidak selamanya harus dilakukan dengan kekerasan. Penyebaran nilai-nilai yang diajarkan dalam agama Islam bisa dilakukan dengan cara yang damai dan lebih anggun sehingga dapat dihayati oleh pengikutnya. Seperti yang dicontohkan Sunan Kalijaga misalnya, salah satu tokoh wali sanga penyebar ajaran Islam di Tanah Jawa ini terbukti sukses dalam mengajarkan agama Islam secara damai dan diterima oleh masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa waktu itu mayoritas menganut animisme dan dinamisme lambat laun beralih menganut Islam. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga merupakan salah satu sunan yang mengajarkan Islam di tanah Jawa. Yang meranik dari Sunan Kalijaga adalah media dakwahnya. Beliau memilih unsur budaya diantara banyak unsur yang ada di masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, masyarakat Jawa terkenal dengan adat istiadat yang penuh dengan simbol-simbol dan perumapamaan dalam menyampaikan sesuatu.Selain itu, kondisi masyarakat Jawa yang waktu itu sangat menggandrungi kesenian seperti kesenian wayang dan tembang-tembang Jawa. Dari sinilah Sunan Kalijaga berinisiatif untuk memasukkan nilai-nilaiajaran Islam memalui budaya. Lir-ilir misalnya, tembang yang fenomenal karya Sunan Kalijaga ini merupakan bukti dari dakwah Sunan Kalijaga di tanah Jawa. Tembang ini bisa diterima masyarakat Jawa karena pada tembang ini berkarakteristik penuh dengan persimbolan dan insyarat yang sesuai dengan ciri khas mayarakat Jawa. Selain itu, syair serta nada yang mudah membuat tembang ini dapat dinyanyikan oleh siapapun mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.

Tembang Lir-ilir ini mengajarkan kita tentang hakikat kehidupan, keimanan, serta ketuhanan. Dibalik syairnya yang ‘sederhana’ ini, Sunan Kalijaga melakukan dakwahya. Melaui judul tembang Lir-ilir yang berarti bangunlah, Sunan Kalijaga mengajak masyarakat Jawa untuk sadar, yaitu sadar untuk memeluk agama Islam. Ajaran untuk berdzikir juga diselipkan pada tembang ini. Berdzikir untuk selalu mengingat Allah untuk memperkuat keimanan karena penganut Islam di tanah Jawa pada waktu itu masih pada level pemula. Selain itu, kata blimbing yang berarti buah belimbing dalam tembang ini digunakan sebagai simbol rukun Islam yang lima. Kata blimbing dipilih karena buah belimbing memiliki lima sisi yang digambarkan sebagai rukun Islam yang lima. Selain itu, masih banyak lagi syair tembang Lir-ilir ini yang menggambarkan tentang makna kehidupan manusia dan bernafas islami.

Syair tembang yang bernafaskan islami serta cara penyampaiannya yang menggunakan alunan yang lembut sehingga tidak aneh jika tembang Lir-ilir digunakan sebagai sarana dakwah yang banyak menuai keberhasilan dalam berdakwah. Eksistensi tembang Lir-ilir dewasa ini pun masih terjaga. Di salah satu Taman Kanak-Kanak yang ada di Kediri misalnya, tembang-tembang Jawa di Taman Kanak-Kanak ini masih diajarkan salah satunya adalah tembang Lir-ilir. Tembang Lir-ilir ini diajarkan secara dini kepada anak untuk mengenalkan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan.

Penampilan Tembang di Salah Satu Taman Kanak-Kanak Kediri

Baca juga:

Media Islam Terdepan
Voice of Moslem

Website resmi Nahdlatul Ulama
Dakwah teduh dan cinta tanah air
Streaming dakwah Islam terlengkap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun