"Tebing yang menjadi ciri khas Pantai Klayar"]Pengalaman berwisata adalah hal yang menarik untuk dibahas, karena disetiap hal yang kita alami ketika berwisata mempunyai keunikan cerita sendiri. Terlebihnya di masa kini, sosial media juga bisa untuk saling berbagi pengalaman wisata kita dalam bentuk tulisan, foto maupun video. Sebelumnya saya sudah jauh-jauh hari merencanakan berwisata ke beberapa tempat di Jawa Timur. Namun, hanya dua tempat yang saya putuskan untuk mengunjunginya. Sebelum mengunjungi kedua tempat tersebut, saya mengumpulkan berbagai informasi tentang tempat tersebut dari rute perjalanan hingga makanan khas. namun hanya rute perjalanan yang tepat belum saya temukan, maklum karena baru kali ini saya berencana mengunjungi pantai Klayar, pantai Banyutibo dan Gunung Bromo.
Alhasil, saya memutuskan untuk mengandalkan telepon genggam yang beberapa waktu sebelum keberangkatan saya beli demi mempermudah perjalanan saya dan harga yang relatif terjangkau yaitu Smartfren 4G LTE Advanced dimana layanan 4G LTE yang lebih optimal dengan cakupan wilayah yang luas. Dengan layanan 4G apabila anda akan menggunakan fitur GPS (Global Positioning System) dari google maps secara cepat akan merespon posisi dan tujuan anda, selain itu saya juga memanfaatkan GPS manual dimana GPS semacam ini harus diawali dengan sebuah senyuman. Ya GPS yang saya gunakan merupakan singkatan dari Gunakan Penduduk Sekitar hehehe. Selain memanfaatkan tekhnologi bertanya dengan warga akan mendapatkan informasi yang lebih rinci.
Memutuskan untuk Menempuh perjalanan ke tempat wisata dari Salatiga menuju Jawa Timur menggunakan sepeda motor, Namun dua hari sebelum keberangkatan, ada seseorang yang belum saya kenal sebelumnya menghubungi saya melalui pesan di Facebook. Ia bernama Dedi , ia berdomisili di Bekasi Jawa Barat dan ia mengethaui saya dari sahabat saya juga. Ia menghubungi saya dengan maksud ingin melakukan perjalanan bersama menuju ke beberapa tempat di Jawa Timur dan ketika menghubungi saya, ia sudah berada di Pekalongan Jawa Tengah di rumah kerabatnya. Satu hari sebelum keberangkatan ia memberi kabar bahwa ia sudah berada di Salatiga. Singkat cerita, ia menginap di rumah saya.
Kami berangkat bersama dari Salatiga menggunakan sepeda motor menuju Pantai Klayar. Jika di GPS waktu yang ditempuh dari Salatiga menuju Pantai Klayar kurang lebih lima jam perjalanan. Dari Salatiga kami menuju Surakarta lalu Sukoharjo dan setelah itu Wonogiri, namun sesampainya di Wonogiri kami terpaksa berhenti untuk menggunakan jas hujan karena hujan yang sangat deras. Tak terasa kami sudah melakukan tiga jam perjalanan dan kami memutuskan untuk beristirahat di daerah Batu Wonogiri. Dimana Jalur ini adalah jalur yang menghubungkan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur di jalur selatan. Beristirahat selama 30 menit sembari menikmati secangkir kopi diwarung pinggir jalan membuat kondisi kembali fit dan kembali konsentrasi karena perjalanan menggunakan sepeda motor membutuhkan fisik dan konsentrasi yang prima.
Melewati jalur Batu wonogiri dengan kondisi jalan yang bergelombang kami harus ektra hati-hati apalagi banyak lubang yang tidak terlihat karena jalur tersebut baru saja diguyur hujan. Dari kejauhan kami melihat sebuah gapura yang bertuliskan “selamat datang di Jawa Timur”. Kami pun memacu motor kami dengan kecepatan 60 km/jam. Baru Setengah jam perjalanan, kami melihat sebuah petunjuk menuju pantai Klayar berpanah ke arah kanan. Kami berhenti dan memutuskan untuk mengikuti petunjuk tersebut. Membutuhkan waktu satu jam bagi kami untuk sampai di pantai Klayar. Awal perjalan memasuki wilayah pantai terlihat mulus namun sebelum tiba di pantai, jalur menjadi sempit dimana jalan ini hanya cukup dengan satu mobil.
Nah sampailah kami di sebuah jalan yang kondisinya menurun lumayan tajam, kami melihat keindahan pantai Klayar dari ketinggian. Sebelumnya, saya akan mengajak anda untuk membayangkan sebuah pantai dari ketinggian di pantai Klayar ini, dari ketinggian itu anda bisa melihat mobil dan warung-warung berjejeran terlihat kecil yang dikelilingi dengan beberapa pohon kelapa disertai angin sepoi-sepoi dan desis suara ombak ditambah sebuah tebing yang tinggi berbentuk seperti patung Spink dan menjulang ke laut jika anda disini anda akan merasa seperti di Hawai karena pemandangannya ini. Setelah turun menuju ke pantai, tebing tersebut akan terlihat sangat jelas seperti patung Spink, menurut warga, ada beberapa tebing yang patah akibat terkena gempa beberapa waktu yang lalu.
Pantai Klayar Pacitan Jawa Timur
Karena hari beranjak sore kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan menginap di pesisir pantai Klayar. Menikmati malam dengan suara desis ombak dan disuguhkan keramahan warga lengkap dengan wisatawannya dari berbagai daerah yang ikut bergabung bersama kami membuat suasana menjadi cair dengan murah canda dari mereka para wisatawan maupun penduduk lokal
"dokumen pribadi, Sore hari di Pantai Klayar "
Tak terasa dua gelas teh telah kami habiskan hingga kantuk mulai terasa, kami pun tertidur pulas didalam tenda. Pagi harinya desir ombak seolah membangunkan kami, ditambah suasana riuh wisatawan sambil membawa kamera berbagai jenis seolah tidak sabar untuk mengabadikan keindahan pantai Klayar. Sebelum anda mengambil gambar alangkah baiknya ada beberapa hal yang harus anda perhatikan yaitu
1. Cek batrei anda dan pastikan masih dalam keadaan penuh karena ketika anda sedang berfoto tiba-tiba batrei anda habis atau istilahnya ngedrop bisa jadi anda akan kehilangan moment namun jika anda membawa powerbank ketika di pantai akan membantu anda sekaligus ribet karena biasanya membawa powerbank aktifitas berfoto anda entah itu kabel powerbank yang tiba-tiba didepan kamera atau yang lainnya. Alangkah baiknya anda membawa tas kecil seperti Totankbag akan lebih memudahkan anda dalam membawa beberapa barang penting dalam hal ini.