Mohon tunggu...
SetyajiRizky 059
SetyajiRizky 059 Mohon Tunggu... -

Ketika hobi itu dibayar akan terasa nikmat, nikmatnya melebihi kopi di pagi hari bukan ?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ini Bukan di Hawai

2 Oktober 2015   22:21 Diperbarui: 3 Oktober 2015   17:24 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Tebing yang menjadi ciri khas Pantai Klayar"]Pengalaman berwisata adalah hal yang menarik untuk dibahas, karena disetiap hal yang kita alami ketika berwisata mempunyai keunikan cerita sendiri. Terlebihnya di masa kini, sosial media juga bisa untuk saling berbagi pengalaman wisata kita dalam bentuk tulisan, foto maupun video. Sebelumnya saya sudah jauh-jauh hari merencanakan berwisata ke beberapa tempat di Jawa Timur. Namun, hanya dua tempat yang saya putuskan untuk mengunjunginya. Sebelum mengunjungi kedua tempat tersebut, saya mengumpulkan berbagai informasi tentang tempat tersebut dari rute perjalanan hingga makanan khas. namun hanya rute perjalanan yang tepat belum saya temukan, maklum karena baru kali ini saya berencana mengunjungi pantai Klayar, pantai Banyutibo dan Gunung Bromo.

Alhasil, saya memutuskan untuk mengandalkan telepon genggam yang beberapa waktu sebelum keberangkatan saya beli demi mempermudah perjalanan saya dan harga yang relatif terjangkau yaitu Smartfren 4G LTE Advanced dimana layanan 4G LTE yang lebih optimal dengan cakupan wilayah yang luas. Dengan layanan 4G apabila anda akan menggunakan fitur GPS (Global Positioning System) dari google maps secara cepat akan merespon posisi dan tujuan anda, selain itu saya juga memanfaatkan GPS manual dimana GPS semacam ini harus diawali dengan sebuah senyuman. Ya GPS yang saya gunakan merupakan singkatan dari Gunakan Penduduk Sekitar hehehe. Selain memanfaatkan tekhnologi bertanya dengan warga akan mendapatkan informasi yang lebih rinci.


Memutuskan untuk Menempuh perjalanan ke tempat wisata dari Salatiga menuju Jawa Timur menggunakan sepeda motor, Namun dua hari sebelum keberangkatan, ada seseorang yang belum saya kenal sebelumnya menghubungi saya melalui pesan di Facebook. Ia bernama Dedi , ia berdomisili di Bekasi Jawa Barat dan ia mengethaui saya dari sahabat saya juga. Ia menghubungi saya dengan maksud ingin melakukan perjalanan bersama menuju ke beberapa tempat di Jawa Timur dan ketika menghubungi saya, ia sudah berada di Pekalongan Jawa Tengah di rumah kerabatnya. Satu hari sebelum keberangkatan ia memberi kabar bahwa ia sudah berada di Salatiga. Singkat cerita, ia menginap di rumah saya.

Kami berangkat bersama dari Salatiga menggunakan sepeda motor menuju Pantai Klayar. Jika di GPS waktu yang ditempuh dari Salatiga menuju Pantai Klayar kurang lebih lima jam perjalanan. Dari Salatiga kami menuju Surakarta lalu Sukoharjo dan setelah itu Wonogiri, namun sesampainya di Wonogiri kami terpaksa berhenti untuk menggunakan jas hujan karena hujan yang sangat deras. Tak terasa kami sudah melakukan tiga jam perjalanan dan kami memutuskan untuk beristirahat di daerah Batu Wonogiri. Dimana Jalur ini adalah jalur yang menghubungkan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur di jalur selatan. Beristirahat selama 30 menit sembari menikmati secangkir kopi diwarung pinggir jalan membuat kondisi kembali fit dan kembali konsentrasi karena perjalanan menggunakan sepeda motor membutuhkan fisik dan konsentrasi yang prima.


Melewati jalur Batu wonogiri dengan kondisi jalan yang bergelombang kami harus ektra hati-hati apalagi banyak lubang yang tidak terlihat karena jalur tersebut baru saja diguyur hujan. Dari kejauhan kami melihat sebuah gapura yang bertuliskan “selamat datang di Jawa Timur”. Kami pun memacu motor kami dengan kecepatan 60 km/jam. Baru Setengah jam perjalanan, kami melihat sebuah petunjuk menuju pantai Klayar berpanah ke arah kanan. Kami berhenti dan memutuskan untuk mengikuti petunjuk tersebut. Membutuhkan waktu satu jam bagi kami untuk sampai di pantai Klayar. Awal perjalan memasuki wilayah pantai terlihat mulus namun sebelum tiba di pantai, jalur menjadi sempit dimana jalan ini hanya cukup dengan satu mobil.

Nah sampailah kami di sebuah jalan yang kondisinya menurun lumayan tajam, kami melihat keindahan pantai Klayar dari ketinggian. Sebelumnya, saya akan mengajak anda untuk membayangkan sebuah pantai dari ketinggian di pantai Klayar ini, dari ketinggian itu anda bisa melihat mobil dan warung-warung berjejeran terlihat kecil yang dikelilingi dengan beberapa pohon kelapa disertai angin sepoi-sepoi dan desis suara ombak ditambah sebuah tebing yang tinggi berbentuk seperti patung Spink dan menjulang ke laut jika anda disini anda akan merasa seperti di Hawai karena pemandangannya ini. Setelah turun menuju ke pantai, tebing tersebut akan terlihat sangat jelas seperti patung Spink, menurut warga, ada beberapa tebing yang patah akibat terkena gempa beberapa waktu yang lalu.

 Pantai Klayar Pacitan Jawa Timur

 

Karena hari beranjak sore kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan menginap di pesisir pantai Klayar. Menikmati malam dengan suara desis ombak dan disuguhkan keramahan warga lengkap dengan wisatawannya dari berbagai daerah yang ikut bergabung bersama kami membuat suasana menjadi cair dengan murah canda dari mereka para wisatawan maupun penduduk lokal

 "dokumen pribadi, Sore hari di Pantai Klayar "

 

Tak terasa dua gelas teh telah kami habiskan hingga kantuk mulai terasa, kami pun tertidur pulas didalam tenda. Pagi harinya desir ombak seolah membangunkan kami, ditambah suasana riuh wisatawan sambil membawa kamera berbagai jenis seolah tidak sabar untuk mengabadikan keindahan pantai Klayar. Sebelum anda mengambil gambar alangkah baiknya ada beberapa hal yang harus anda perhatikan yaitu


1. Cek batrei anda dan pastikan masih dalam keadaan penuh karena ketika anda sedang berfoto tiba-tiba batrei anda habis atau istilahnya ngedrop bisa jadi anda akan kehilangan moment namun jika anda membawa powerbank ketika di pantai akan membantu anda sekaligus ribet karena biasanya membawa powerbank aktifitas berfoto anda entah itu kabel powerbank yang tiba-tiba didepan kamera atau yang lainnya. Alangkah baiknya anda membawa tas kecil seperti Totankbag akan lebih memudahkan anda dalam membawa beberapa barang penting dalam hal ini.

Selain itu pastikan juga memori anda mencukupi guna penambahan kapasitas penyimpanan. Saya pun pernah mengalaminya ketika berwisata ke Dieng saya terpaksa menghapus beberapa foto yang belum sempat saya simpan akhirnya saya hapus. Setelah memakai Smartfren Andromax 4G LTE dengan Internal 8 GB, Ekstenal microSD, up to 32 GB khawatir itu hilang dan tidak perlu menghapus file foto lagi. Namun, jika ada foto atau video anda yang tiba-tiba hilang anda juga bisa menggunakan perangkat Recuva untuk menemukan file-file anda yang hilang


2. Ketika berfoto pastikan tempat yang anda aman untuk berfoto karena ombak disini cukup besar ditambah lagi jika anda hendak menuju patung Spink tersebut bebatuan karang yang cukup licin. jangan sampai ketika anda berwisata dengan penuh bahagia mendadak menjadi bencana karena kecerebohan yang kita lakukan. Walaupun sebenarnya papan peringatan sudah diletakkan dibeberapa tempat.

Matahari menampakkan sinarnya dengan perlahan tapi pasti. Hiruk pikuk wisatawan yang sedang mencari spot menarik menambah riuh suasana di pantai ini. Ketika para wisatawan sedang sibuk, ada satu spot yang menarik perhatian kami dimana suara seperti suling diantara deburan ombak membuat penasaran. Seruling Samudra namanya, dimana air keluar dari suatu celah tebing yang menghasilkan suara disertai air yang menyembur.


Setelah puas mengamati spot menarik di pantai Klayar kami berkemas dan melanjutkan perjalanan menuju pantai Banyutibo, dimana membutuhkan waktu perjalanan 15 menit dari pantai Klayar. Jalan masuk menuju pantai Banyutibo hanya bisa dilalui satu kendaraan sedang. Karena jalur terlalu sempit dan berbahaya, maka para petugas harus saling berkordinasi dengan petugas yang berada di parkiran pantai Banyutibu, sebab, bila sampai kendaraan saling berpapasan tidak akan bisa memutar balik dikarenakan kondisi jalan yang sangat sempit.


Namun setelah anda melalui jalan yang sempit itu anda akan disajikan dengan pemandangan pantai lengkap dengan pasir putihnya. Jika di pantai Klayar ada seruling Samudera sedangkan di pantai Banyutibo, ada air yang mengalir di tebing dari ketinggian seperti air terjun membuat keunikan tersendiri dari pantai yang lain. Ketika akan turun menuju pantai anda harus menggunakan sebuah tangga yang terbuat dari bambu dan diikat diantara tebing-tebing, jangan khawatir tangga ini dijaga beberapa penjaga yang bersiaga diatasnya.

"Pantai Banyutibo"]

 

"Pantai Banyutibo memang mempunyai ciri khas dibanding patai Lainnya"

 

Setelah puas kami bergegas menuju kota Pacitan. Membutuhkan waktu kurang lebih dua jam perjalanan menuju kota Pacitan dari pantai Banyutibo. Sepanjang perjalanan ada yang unik ketika melewati kota Pacitan, saya melihat sebuah rumah yang bertuliskan “Rumah kediaman Susilo Bambang Yudhoyono” tentu bagi siapa saja tidak asing dengan nama tersebut. Presiden Republik Indonesia yang ke 6 itu memang lahir di kota yang terkenal dengan sebutan kota 1001 goa ini. Ketika saya melintas di kota ini tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi rasanya seperti di kota saya di Salatiga.


Melewati jalan baru atau JLS yang menghubungkan antara kota Pacitan dengan Trenggalek tak henti-hentinya menyuguhkan pemandangan, kali ini saya melihat sebuah pemandangan pantai yang tepat dipinggir jalan, pantai itu bernama pantai Soge, mencari warung disekitar pantai sambil menikmati pemandangan pantai saya bersama Dedi rekan saya menyantap makan siang, jangan khawatir masalah harga, disini harga makanan masih relatif murah dan meriah oleh wisatawannya. Setelah selesai tak lupa saya mengambil beberapa foto pemandangan disini.

 

"Pemandangan yang disuguhkan ketika anda dari Pacitan menuju Trenggalek melalu JLS"

"Banyak para pengendara yang sengaja berhenti untuk sekedar berfoto "
 

Setelah cukup berfoto-foto pemandangan disini. Saya bertanya kepada seorang warga untuk jalur menuju trenggalek sambil mengsinkronkan dengan GPS saya, walaupun harga handphone Smartfren Andromax 4G LTE relatif murah tapi tetap mengedepankan kualitas, terbukti ketika saya menggunakan GPS tepat untuk jalur yang harus kami lalui berikutnya. kami melanjutkan perjalanan menuju Trenggalek dimana kota tersebut menghubungkan Tulungagung-Blitar-Malang dan tujuan kedua kami adalah Gunung Bromo yang terletak diantara Kabupaten Lumajang, Probolinggo dan Malang. Sepanjang perjalanan menuju Trenggalek, jalan yang berliku membuat kami semakin berhati-hati walaupun jalan relatif sepi. Dua jam sudah kami melewati jalur tersebut waktu sudah menunjukan pukul 18.00 dan kami beristirahat sekaligus menunaikan ibadah. Tunggu cerita kami selanjutnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun