"Sudahlah jangan banyak bicara sekarang bersiaplah Rakyan Sanjaya," kata Demung.
"Saya sudah siap dari tadi, dari kau dan kawan-kawanmu datang saya sudah siap," kata Rakyan Sanjaya.
"Kita hadapi bersama adi Permana, kita beradu punggung saja," kata Rakyan Sanjaya sambil berbisik pada temannya. Ya kakang, kita belum tahu persis kekuatan mereka. Rakyan Sanjaya dalam hati membenarkan pendapat Permana.
Tidak mau berlama-lama lagi Demung langsung memberikan serangan tiba-tiba pada Rakyan Sanjaya. Serangan Demung yang tiba-tiba itu begitu cepatnya dan menjadi perintah bagi kawan-kawannya untuk memulai serangan. Mula-mula Rakyan Sanjaya dan Permana Aji kaget juga menerima serangan yang tiba-tiba itu. Tapi berkat latihan-latihan yang sudah sering mereka lakukan, maka mereka segera dapat menyesuaikan diri terhadap serangan musuh itu.
Demung memusatkan serangannya pada Rakyan Sanjaya bersama dengan tiga orang kawannya yang secara khusus menyerang Rakyan Sanjaya untuk melumpuhkannya. Sedang tiga kawan Demung yang lain menyerang Permana Aji dengan kasarnya, sedang tiga yang lain mengganggu gerakan-gerakan Rakyan Sanjaya, maupun Permana Aji yang juga mulai memberikan perlawanan serangan kepada Demung dan kawan-kawannya.
Pertempuran awal itu memang masih saling menjajaki sampai dimana kemampuan lawan-lawan mereka. Setelah beberapa saat pertempuran itu berlangsung, Rakyan Sanjaya dan Permana Aji dengan kecermatannya mulai dapat mengukur lawan-lawan mereka.
Bersambung ke halaman 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H