Maka berceritalah Patra dari awal sampai akhir tentang perjalanannya akan mengungsi ke Tumapel untuk mendapatkan bantuan menyelamatkan orang-orang yang ada di pertapaannya. Patra dan Ranu juga tidak lupa mengucapkan terima kasih telah ditolong, sehingga mereka tidak tewas ditangan prajurit Kediri. "Itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk saling tolong-menolong, paman!," kata Anusapati.
"Lalu kalau sudah sampai ke Tumapel siapa yang akan kalian cari," tanya Mpu Purwa. Sebenarnya saya dan adik saya, tidak tahu juga harus kemana minta bantuan untuk menyelamatkan guru dan murid-murid dipertapaan. Tetapi guru pernah bercerita bahwa guru mempunyai sahabat di pertapaan panawijen, maka kemungkinannya kami berdua akan kesana, tuan, kata Patra. "Kalau boleh tahu siapa nama sahabat gurumu," tanya Mpu Purwa. Dari cerita guru, sahabatnya itu seorang yang sudah tuntas ilmunya, baik batin maupun lahir. Seorang Mpu yang dulu juga tinggal di wilayah Kediri. "Namanya kalau saya tidak salah Mpu Purwanatha," jawab Patra.
Berlanjut ke Halaman 19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H