"Prajurit itu terdiam sejenak, sebenarnya memang demikian," pikir prajurit itu. Tetapi kalau saya tidak menjalankan perintah justru sayalah yang harus menanggung hukuman itu. Senopati siap akan menghukum saya, kalau saya menuruti kata hati ini.
Prajurit itu kemudian dengan lantang, kalian harus kami tangkap dan kami bawa ke Kediri. Biarlah nanti di Kediri kalian akan mendapatkan hukuman apa, terserah nanti disana.
Tidak tuan, kami tetap pada pendirian kami, kami harus mengungsi ke Tumapel untuk mendapatkan perlindungan disana, kata orang tua yang telah mengungsi ke Tumapel itu. Kalau kalian membangkang, kami prajurit Kediri tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas. Silahkan tuan kami akan mempertahankan diri.
Bersiaplah angger Anusapati dan angger Mahesa Wong Ateleng, kata Mpu Purwa. Nampaknya kita punya kawan berlatih. Pilihlah satu lawan satu, angger berdua. Saya akan coba melawan yang dua prajurit.
Berlanjut ke Halaman 17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H