Mohon tunggu...
Setyadi Putra
Setyadi Putra Mohon Tunggu... lainnya -

Bandung akan selalu biru

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Hidayah Itu Mahal

26 Maret 2014   05:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

HIDAYAH ITU MAHAL

Oleh Setyadi Putra R

Manusia pada hakikat nya di ciptakan Allah tidak lain hanya untuk beribadah kepada-Nya. Dan dengan jelas Allah berfirman :

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”     (QS.AZ-Zariyat: 56)

Akan tetapi banyak manusia di muka bumi ini yang lalai atas perintah tersebut dengan berbagai penyebab. Diantaranya mereka yang di lahirkan dan di besarkan dari keluarga muslim, akan tetapi mereka lebih mencintai dunia dari pada neriman pada Allah SWT.  Sehingga mereka hidup bergelimang dosa tanpa berfikir untuk apa mereka di ciptakan di dunia. Dan sesungguh nya mereka adalah orang orang yang lalai.

Namun di antara orang yang lalai tersebut masih ada hamba hamba yang merasa resah dan gelisah atas dosa-dosa nya yang mereka lakukan, dan mereka adalah orang-orang yang ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh dan Allah telah berikan hidayah di hati mereka.

Hidayah merupakan karunia terbesar yang Allah SWT berikan bagi hamba-hamba-Nya yang ia hendaki. Namun hidayah tersebut tidak semua orang mamou merasakan dan mendapatkannya, sekalipun orang tersebut telah di bukakan pintu hidayah oleh Allah. Bahkan Allah berfirman dalam surat At-Tahrim : 10.

“ Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri nuh dari istri lut. Keduanya berada di bawah pengawasan  dua orang hamba yang sholeh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya , tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “ Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)”

Dari ayat di atas dapat di pahami bahwa hidayah Allah hanya di berikan kepada hamba yang benar-benar Allah kehendaki. Dan terasa “MAHAL” hidayah tersebut, dan sangat beruntung orang-orang yang mendapatkannya kemudian istiqomah berada di jalan yang lurus.

Sahabat sahabatku yang membaca tulisan ini, sadarilah bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang berusaha seuat tenaga untuk taat kepada Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Maka mereka lah orang-orang yang bertaqwa.

Kalau pun dulu kita akrab dengan perbuatan sia-sia bahkan dosa sekalipun dan baru sekarang menyadari nya, maka kita harus termasuk orang yang beruntung. Timbulnya kesadaran pada diri kita bukan karena keadaan atau ketidak sengajaan , tetapi karena kehendak dan karunia Allah SWT.

“Dia memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendaki-Nya ke jalan yang lurus”                  (QS.Al-Baqarah: 142)

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan pada masa lalunya. Namun, ada orang yang terus terlena dengan kesalahannya, dan lebih parah lagi ia tidak menyadari bahwa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Ada juga orang yang menyadari keslahannya tapi belum melakukan perbaikan diri karena berbagai alesan. Hal yang terakhir adalah orang yang menyadari kesalahannya dan ia bertobat. Lalu melakukan perbaikan secara perlahan dan terus-menerus. Jangan pernah takut memohon ampunan Allah, sebab siapa lagi yang dapat mengampuni dosa kita selain Allah SWT ?

Semoga kita senantiasa mampu mengevaluasi diri dengan sebaik-baiknya dan di golongkan menjadi orang-orang ahli taubat. Kemudian marilah kita terus berjuang sekuat tenaga untuk menegakkan syariat islam agar benar-benar menjadi “rahmatan lil a’lamin” rahmat bagi seluruh alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun