TERAPI BELLS PALSY
Bells palsy adalah satu kelainan saraf perifer, saraf fasialis,Saraf 7 ,yang mana akan Terjadi ketidak simetrisan dari raut muka, atau wajah karena terjadi kelemahan pada satu sisi atau separuh bagian dari wajah. Akibat dari kelemahan  ini, maka makanan akan terkumpul pada pipi yang lemah,Mudah tergigit ketika mengunyah makan, dan minuman akan tumpah.
Sebab dari Bells palsy adalah dari virus , gangguan pendengaran pada saraf pendengaran bagian tengah ,trauma ,dan penyakit lyme.
Pada pasien stroke kelemahan dari bagian mukanya dikarenakan adalah topis lesi  pada daerah korteks cerebriSampai dengan nukleus kortikobulber. Klinisnya hampir sama dengan Bells palsy pada syaraf perifer secara umum, namun ada perbedaan ketika mengangkat alis.
Kalau  Sentral ,Biasanya mengenai pada pipi bagian bawah, sedangkan pada bagian mata pada Sentral masih bisa membuka dan menutup ,pada bells palsy perifer biasanya membuka mata Menutup Mata sangat susah ,sehingga mata kecenderungan terbuka berpotensi terjadi iritasi dan rasa perih.
Pada kondisi Bells Palsy saraf perifer, proses penyembuhannya harus cepat karena akson syaraf yang memberikan perbaikan ke area muka terjadi degenerasi, yang tumbuh akson yang kebelakang jika lebih dari 3 bulan ( bukan menjadi bells palsy central ).Gangguan fungsi menelan , makan, dan minum pada pasien karena secara perifer berbeda dengan bells palcy pada pasien stroke .Gangguan fungsi menelan pada pasien
 stroke,terkaitdengan reflek grek( reflek menelan ). sangat rumit karena berhubungan dengan potensi aspirasi pada pasien stroke karena kesulitan dalam menelan kesulitan dalam menelan ini karena disebabkan oleh kelemahan nerves glasopharingeus dan vagus .
Gangguan fungsi menelan pada pasien stroke adalah Lesi dari tingkat jaringan korteks ,nerves cranialis serta kerusakan di (kortikobulber)sampai di tingkat nukleus di Batang otak .
Kemampuan fungsi menelan oleh terapi wicara (speech theraphy ) dan dikonfirmasikan dengan neurologi , ahli gizi, fisioterapis ,perawat,care giver,keluarga .Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi informasi dan edukasi dalam memberikan makan dan minum .
Namun ada kondisi di mana pasien stroke , juga menderita bells palsy perifer.
Treatment  physiotherapy Bells palsy
Setelah fisioterapi  melakukan pemeriksaan  akhirnya ditemukan satu permasalahan atau diagnosis fisioterapi maka fisioterapi akan melakukan treatment berdasarkan list problem pasien,Melakukan terapi dan mendokumentasikan serta evaluasi dan edukasi.
Yang  pertama adalah diberikan inframerah pada daerah muka yang terjadi kelemahan , sekitar 10-15 menit, jarak inframerah antara 40 sampai 1 meter sesuai toleransi pasien .
Berikutnya diberikan elektrikal stimulation atau terapi listrik , Ada motor point Saraf ,tepatnya pada daerah muscle bely otot sesuai peran dan fungsi masing-masing otot pada area muka ,Dengan metode ne nerve conduction .
 Berikan ultrasound pada persarafan muka, dengan dosis yang ringan dan intensitas yang ringan dengan waktu sekitar 5 sampai dengan 8 menit,depan telinga.
Berikan massage pada daerah muka ,sekaligus berikan latihan gerakan sesuai fungsi otot-otot muka, lalu berikan gerakan sesuai Pakem atau pola Propioseptif Neu romuscular Facilitation pada otot-otot yang mengalami kelemahan ,Bagaimana treatment dan caranya perhatikan pada video kami sebagai berikutÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H