Apa jadinya jika Teknologi, Sains dan Ilmu Kepesantrenan dipadukan menjadi satu?
Yap, kalian bisa temukan ketiganya di MA Al-Mu`min Muhammadiyah Tembarak. Mulai Tahun Pelajaran 2018/2019 MA Al-Mu`min Muhammadiyah Tembarak  membuat dua bidang minat atau program yaitu Tahfidz dan Teknosains dengan Jurusan Sains (IPA) tentunya. Program Tahfidz mentargetkan santrinya mampu menjadi hafidz minimal 12 Juz dari 30 Juz Al-Qur'an.
Apa sih Sains dan Teknologi itu?
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode, dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).
 Ngapain Aja sih Santri Teknosains?
Karena perkembangan teknologi yang semakin cepat, santri juga dituntut mampu membuat teknologi yang setidaknya bisa diaplikasikan di tempat dimana ia tinggal. Contoh sederhana seperti pada proses kegiatan pembuatan roket air, pembuatan sabun ataupun panel surya. Jadi, belajar tidak hanya bersifat teoritis namun juga praktis dan aplikatif.
Yuk ke MA Al-Mu`min Muhammadiyah Tembarak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H