Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Tuliskan Dilema Dihatiku

7 November 2016   23:11 Diperbarui: 7 November 2016   23:46 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau ucapkan kata

dalam sebuah untaian janji

kala itu

Hatiku berdegup, menahan gejolak

yang akan membuncah untuk beberapa waktu

Keheningan kali ini

belum juga membuktikan kata hatimu

Rasaku hanya meraba kini

Meradang, namun tak mengerti

Wahai engkau yang telah menulis janji

tidakkah raga itu gundah akan desirnya

tidakkah hatimu bergetar

tidakkah kau akan menulisnya

dalam lembaran bukti?

Akankah?

Ah, usah kau tanya lagi

jika ia tak jua melawan arus nyaman

dan beradu dalam bejibaku rindumu

simpan saja, untukmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun