Tersurat sehabis senja
Kata mendayu melambaikan suaranya
Memekik hatiku untuk membalasnya
dan, sayup-sayup kudengar bisikannya
Nada teruslah melambung
Membumbung sehingga ia bermadah
Memerahkan pipi sejenak dan hatinya pun berbunga
cerah
Bintang-bintang turut menari dimalam itu
Apa yang sedang menjadi pertanda hati?
Bilakah hanya suara yang ku dengar
Pandang tiada ku lihat
Manisnya belum dekat untuk dirasa
Gemulainya tak jua terjamah oleh tangan kecil ini
Beranjak senja menjadi kepulan
malam menjemput gulita
namun gemintang tak membuatnya semakin hitam
malah sebaliknya
Rembulan tersenyum
Namun detak hatiku masih terbata
Hitungannya terjelas oleh nanar mata
dan hati itu terlihat oleh rona yang semakin memerah
Duhai malam,...
Aku serahkan hatiku pada penguasamu
Jikalah malam t'lah berubah menjadi fajar
tak pelak pula dengan sanubari ini
Dan pada ujungnya,
Engkaulah yang akan meluruskannya
Â
Last September 2015, in memoriam :)