Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Laki-laki Berparas Rupawan

24 April 2015   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melangkah ia dikoridor utama
Tak seperti menyelinap
Rautnya mulai terpancar amat memesona
tetap bersinar, meskipun hari semakin menampakkan gelap

Melintasi bilik-bilik mencari ruang kebahagiaan
Menyusuri terang-redupnya lampu temaram
sesekali nanarnya menunduk seraya lurus ke depam
tak padam walau siang t'lah berubah menjadi sendunya malam

Terpesona senja
Kala pesonanya membuat jejak pengagum terpedaya
sesaat, namun menimbulkan candu dalam cawan asmara
Begitu cepat menembusi mata sampai hati jugalah yang merasainya

Dalam suatu ketika
Rasa dalam benaknya teruji
Dan berusaha menghindari 'pandangan hitam' dalam dirinya
Namun langkah kakinya tetap memesona walau tersadar
parasnya menjadi titik uji

Sekali lagi dia menapaki jalanan yang biasa dilalui
Nanarnya kedepan, tetap menunduk
pada ketakdziman yang semakin menarik hati
tak jua hilang meski waktu berubah dan malah semakin merasuk

Wahai Laki-laki berparas rupawan
tak perlu kau gundah dengan sikapmu
berjalanlah seperti layaknya kau melangkah
jangan hiraukan mata dan hatiku yang selalu mengagumi dirimu

^_^
Tertulis untuk dirinya
Laki-laki berparas rupawan
Yang selalu menunduk namun pandangannya kedepan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun