Dulu,
Saat ia menawan, membuai memadu rayuan
Indera tak jua jengah menitik langkah
Terseluk menjunjung rindu
Menoreh laku yang agung, seketika
Membelai nurani, ketika dinanti
Menbujuk kalbu, dalam alunan yang lebih menggebu,
Nera, oh nera,..
Berbalik, dan bentuklah tabir
Menerawang tak tertutupi  oleh liarnya otak
Tercenung, tanpa mengerti sebuah arti yang menghampiri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!