Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Semeru dalam Keindahan dan Misterinya

19 Juni 2014   21:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:06 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditahun 2012 tenar film 5 CM yang mengisahkan tentang Persahabatan, Impian, cinta, semangat yang berujung dengan nasionalisme. Suatu ketika mereka merasa jenuh dengan perkumpulan lima sahabat tersebut, mereka mengadakan kesepakatan untuk tidak bertemu selam tiga bulan. Kemudian setelah mereka fokus pada aktivitas masing-masing selama tiga bulan, mereka mengadakan reuni di puncak tertinggi Pulau Jawa, yaitu gunung Semeru yang ada di Jawa Timur. Dari film yang katanya memotivasi tersebut, kemudian banyak pemuda dan pecinta alam yang termotivasi melakukan pendakian ke puncak tertinggi Jawa tersebut. Berikut kata motivasi yang sering diulang-ulang saat sampai di Ranupani, awal pendakian sampai ketika berada di puncak Gunung Semeru.

"Kita yakin kita semua bisa, yang kita perlu sekarang cuma kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa,"

[caption id="attachment_343617" align="aligncenter" width="640" caption="Gunung Semeru (Dok. Semeru)"][/caption]

Secara geografis letak gunung ini berada di dua wilayah administratif, yaitu wilayah Kabupaten Malang dan Lumajang. Dengan posisi antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.Gunung Semeru memiliki puncak ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung Semeru adalah gunung jenis stratovolcano aktive yang berada didalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Kawasan ini berada dilahan seluas 50.273,3 Hektar.

Pos-Pos pendakian Gunung Semeru

1. Ranu Pani (Pos awal pendakian) 2. Ranu Kumbolo 3. Kalimati 4. Arcopodo (dikatakan sebagai Arca penjaga gapura, pintu untuk memasuki tempat tersuci (puncak Mahameru)

Mitos terjadinya Gunung Semeru dan sekitarnya

Legenda Gunung Semeru terdapat dalam kitab Tantu Panggelaran berbahasa Jawa Tengah yang tertulis dalam bentuk prosa menceritakan, ketika itu tanah Jawa masih tidak seimbang, belum stabil, Batara Guru menitahkan para Dewa memenggal puncak Gunung Mahameru dari tanah Bharatawarsa, di Jambudwipa India untuk dibawa ke Jawa. Titah itu laksanakan para Dewa. Puncak Gunung Mahameru akhirnya dipenggal, kemudian diterbangkan ke tanah Jawa dan Jatuh disisi barat pulau Jawa, tanah Jawa berguncang. Bagian timur Jawa terangkat, sedangkan bagian barat Jawa justru malah tenggelam. Potongan puncak Gunung Mahameru itu pun dibawa kembali ke arah timur.

Sepanjang perjalanan dari barat ke bagian timur tanah Jawa, bagian-bagian puncak Gunung Mahameru itu ada yang berjatuhan. bagian-bagian yang jatuh itu akhirnya tumbuh menjadi enam gunung kecil. masing-masing Gunung Katong (Gunung Lawu, 3.265 mdpl), Gunung Wilis (2.169 mdpl), Gunung Kampud (Gunung Kelud, 1.713 mdpl), Gunung Kawi (2.631 mdpl), Gunung Arjuna (3.339 mdpl), dan Gunung Kemukus (3.156 mdpl) Begitu sampai dibagian timur ternyata pulau Jawa masih tetap tidak seimbang. Akhirnya para Dewa pun memutuskan untuk memotong bagian puncak gunung Semeru kemudian menjatuhkanya disebelah barat laut, dan potongan ini membentuk gunung baru, yakni Gunung Pawitra, atau yang sekarang akrab kita kenal dengan nama Gunung Pananggungan (orang sering menyebutnya sebagai replika gunung Semeru). Legenda gunung Semeru ini memberikan gambaran terkait penyebaran Hindu paham Siwaistis dari tanah India ke negeri Nusantara yang berpusat di tanah Jawa, dan meninggalkan pengaruh besar terhadap kepercayaan dan kebudayaan suku Tengger hingga saat ini.

Gunung Semeru tempat bersemayamnya para Dewa

Pada zaman dahulu, ada seorang raja dari Kerajaan Kadiri, bernama Prabu Kameswara. Dia memerintah sekitar tahun 1180-1190-an, dengan bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawatara Aniwariwirya Anindhita Digjaya Uttunggadewa. Suatu hari, dia melakukan perjalanan suci atau yang disebut dengan Tirthrayatamenuju Gunung Semeru. Jalur yang ditempuh, melalui Pasrujambe (nama sebuah kecamatan di Lumajang); sebuah jalur pendakian kuno dan berbeda dengan sekarang yang dimulai dari Ranu Pane. Bukan tanpa tujuan Prabu Kameswara melakukan pendakian ke Semeru. Gunung yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini, memang termasuk gunung yang disucikan. Begitu pula air yang terdapat di Ranu Kumbolo, merupakan wujud air suci. Puncaknya yang bernama Mahameru, adalah tempat para dewa bersemayam. Prabu Kameswara mendaki Semeru untuk bersemedi; mendekatkan diri pada Sang Hyang Pencipta alam semesta. Untuk menandai kedatangannya ke Semeru, Prabu Kameswara mengabadikannya ke dalam sebuah prasasti. Namanya Prasasti Ranu Kumbolo. Prasasti ini berada di tepian danaunya. Ada sebuah tulisan di batu prasasti tersebut, yaitu Ling Deva Mpu Kameswara Tirthayatra. Menurut sejarawan M.M. Sukarto Atmojo, tulisan yang berbahasa Jawa kuno tersebut, dapat diartikan bahwa ketika itu, Prabu Kameswara pernah melakukan kunjungan suci dengan mendaki Gunung Semeru. Angka tahun prasasti, masih menurut sang sejarawan, berkisar pada 1182 M. Gunung tertinggi di Jawa tersebut menyimpan keindahan yang menawan hati para pendakinya. Berikut spot keindahan yang dapat ditemukan di gunung Semeru:

Ranu Kumbolo, Keindahan Danau di lereng Semeru

[caption id="attachment_343585" align="aligncenter" width="600" caption="Ranu Kumbolo (Dok. Semeru)"]

1403155967752511336
1403155967752511336
[/caption]

Ranu kumbolo merupakan sebuah danau yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,tepatnya di jalur pendakian Menuju puncak Mahameru. Ranu Kumbolo terletak di ketinggian 2400 meter diatas permukaan air laut dan mempunyai luas 15 hektare. Perpaduan antara pohon cemara,semak hijau, birunya langit serta jernihnya danau seolah membuat mata enggan untuk berkedip.Hawa dingin yang perlahan-lahan mulai menyelinap di balik pakaian seolah menjadi sensasi tersendiri.

Tanjakan Cinta

[caption id="attachment_343616" align="aligncenter" width="275" caption="Tanjakan Cinta (Dok. Semeru)"]

1403160752130168136
1403160752130168136
[/caption]

Tanjakan cinta Antara keindahan alam dan mitos cinta. Jika pendaki dapat menuju puncak tanjakan cinta tanpa istirahat maka cintanya akan segera terwujud, ya namanya juga mitos.

Pohon Edelweiss putih (Anaphalis javanica)

[caption id="attachment_343622" align="aligncenter" width="490" caption="Edelweiss putih (Anaphalis javanica) (Dok. Semeru)"]

1403161598737697385
1403161598737697385
[/caption]

Pohon Edelweiss putih (Anaphalis javanica) dan bunganya termasuk tanaman yang dilindungi. Pohon dan bunga tersebut merupakan tanaman khas gunung. Oleh karena itu, pendaki dilarang memetik bunga tersebut kalau adapun disembunyikan bagian yang tidak terkena razia, ah ada ada saja.

Pos Kalimati dengan jutaan taburan bintang

Pos Kalimati berada diketinggian 2.700 Mdpl. Tempat dimana pendaki mengadakan camp untuk malam kedua setelah di Ranu Kumbolo. Disini pendaki dimanjakan oleh pemandangan malam dengan taburan bintang.

Jonggring Saloko (nama kawah gunung Semeru)

Keganasan kawahnya ketika erupsi tidak luput dari cerita misteri. Konon dahulu ada naga yang rela mengorbankan dirinya dengan menyemburkan air ketika gunung Semeru akan memuntahkan lahar panasnya. Dengan semburan air dari naga tersebut maka penduduk tidak terkena lahar panas Semeru. Kemudian naga tersebut masuk kedalam perut gunung melalui puncak, pada akhirnya nama naga tersebut diabadikan sebagai nama kawah dari gunung Semeru yaitu Joggring Saloko.

Mahameru (nama puncak gunung Semeru)

Puncak gunung tertinggi di Jawa, sesuatu yang dinanti oleh para pendaki. Rasa lelah selama pendakian terbayar lunas ketika sudah berada dipuncak dan dapat menikmati keindahan alam sekitar dari puncak. Ini maha karya sang Kuasa.

Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang engkau dustakan?” (QS. Ar Rahman)

Kisah Mistis dalam Balutan Kegagahannya

Jika dikait-kaitkan dengan cerita babat Jawa, sudah bukan menjadi rahasia umum jika tempat yang tinggi, menjulang, terlalu rimbun, genangan air yang luas atau tempat-tempat yang mempunyai cerita sejarah lainnya dianggap menyimpan kisah yang dianggap mistis. Kisah ini saat terjadi pada pendakian yang dilakukan oleh adik saya beserta rombongan pada pertengahan bulan Mei 2014, ya, boleh percaya boleh tidak. Begini jadinya jika dalam rombongan pendaki ada yang mempunyai penglihatan ekstra. Penglihatan yang dimaksud biasa disebut dengan “indera ke-enam” karena orang tersebut dapat melihat apa-apa yang tidak bisa dilihat oleh orang normal. Apa Saja yang dilihat oleh penglihatan salah satu anggota rombongan yang merupakan calon dokter itu, diantaranya adalah:

Naga Air di Ranu Kumbolo

Tak khayal jika genangan air dengan luas 15 Ha tersebut berpenghuni seperti ikan dan kawan-kawannya. Namun jika yang menghuni adalah seekor naga, wah, serem juga ya, seperti apa wujud naga tersebut? Yang dapat mendeskripsikan adalah yang melihatnya.

Buto Ijo

Menurut saya, Buto ijo hanya ada si legenda timun emas. Dimana ada salah seorang tua yang lama tidak mempunyai seorang anak pun. Suatu ketika, datang raksasa yang mengabulkan permintaan dengan memberi biji timun dan menanamnya untuk mendapatkan anak perempuan. Namun kelak anak tersebut harus diserahkan kepada raksasa tersebut. Dalam perjalanan menuruni gunung Semeru ia merasa dikejar oleh yang namanya buto ijo tersebut. Katanya seperti ingin dijadikan mangsa empuknya.

Kekuatan Para Porter

Sudah bukan menjadi rahasia jika porter mempunyai kekuatan ekstra dari pendaki. Mereka harus membawakan barang dan perlengkapan bahkan para pendaki yang terkena hipotermia dari awal mulai pendakian sampai puncak gunung dan bahkan sampai pendaki tersebut turun kembali. Namun bagaimana jika porter tersebut punya parewangan alias para pembantu yang tak kasat mata dikedua kakinya?. Rasa-rasanya juga bukan menjadi rahasia bagi porter yang notabene penduduk asli daerah tersebut yang masih menganut animisme dan dinamisme.

Angin Hangat

Dingin malam di Ranu Kumbolo semakin malam semakin menusuk. Rombongan pendaki menghangatkan diri dengan semedi di sleeping bed masing-masing, kecuali adik saya dan si indera keenam. Di waktu dingin yang sangat, tiba-tiba terasa hembusan hangat dijidat adik saya dan diapun merasa heran. Karena menurutnya tidak beres, kemudian menanyakan kepada si indera keenam tersebut. Dengan sedikit senyum dia menjawab, “hehe iya tadi ada jin yang niupin, biar anget”. Komentar adik saya “Ah, jangan kepala, kaki saja, kalau kepala gak enak” tawarnya. Begitu katanya ketika bercerita kepada saya.

Kerumunan Penunggu Toilet

Sudah dibilang dari jaman lama jika mereka senang menghuni tempat yang kotor, maka diajarkan pula ketika memasuki kamar mandi harus mendahulukan kaki kiri sambil berdo’a. Menurut penglihatan si indera ke-enam, dalam toilet umum tersebut terdapat gerombolan jin yang sedang bergelayut disetiap sudut toilet bahkan ada yang berdiri seperti penguasa diatas kakus. Ketika adik saya masuk toilet sampai ia selesai tidak ada pemandangan seperti yang dilihat oleh temannya, malah katanya ada yang mengikuti. “Mana?” tanya adik saya. “Sudah pergi” jawabnya

Macan putih

Hutan rimba memang seharusnya kaya akan pohon dan satwa. Karena itu akan menjadi pemyeimbang kehidupan. Harimau putih pertama kali ditemukan satu abad lalu di hutan-hutan India. Harimau putih merupakan sub spesies dari harimau Benggala (Panthera tigris tigris). Kini, keberadaannya di alam liar sudah mulai lenyap alias punah. Mengenai macan putih yang muncul kasat mata yang katanya penjaga barat (menurut mitologi China), ya rejeki bagi yang melihatnya, setidaknya sudah pernah melihat seperti apa rupa macan putih tersebut. Tentunya masih banyak lagi spot keindahan dan misteri gunung Semeru.

Sampai jumpa di petualangan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun