Di tengah maraknya camilan modern, keripik slondok tetap bertahan sebagai salah satu pilihan favorit masyarakat. Salah satu UMKM yang berhasil mengangkat camilan tradisional ini adalah Keripik Slondok Si Raja Ubi. Dengan mengusung cita rasa otentik dan inovasi, UMKM ini telah berhasil membawa keripik slondok ke tingkat yang lebih tinggi.
Awal Mula Perjalanan
Didirikan oleh bapak agus sufaat pada tahun 2004 Keripik Slondok Si Raja Ubi berawal dari ide sederhana untuk melestarikan makanan tradisional Jawa Tengah. Slondok sendiri merupakan keripik berbahan dasar singkong yang diolah melalui proses fermentasi dan digoreng hingga renyah. "Kami ingin makanan tradisional ini tidak hanya dikenal di kalangan orang tua, tetapi juga generasi muda," ujar pak agus di kecamatan tulis.
Memulai usaha dari dapur kecil di rumahnya, pak agus fokus pada kualitas dan rasa. Dengan bantuan keluarga, ia memproduksi sekitar 20 bungkus per hari dan menjualnya di pasar lokal atau pun distributor. Namun, berkat kegigihannya, produk ini mulai dikenal luas, dan permintaan pun meningkat pesat.
Keunggulan Produk
Keripik Slondok Si Raja Ubi menawarkan beragam varian rasa yang menarik, mulai dari original, pedas manis, hingga balado. Selain itu, produk ini dibuat tanpa bahan pengawet, sehingga tetap sehat dan alami. Singkong yang digunakan berasal dari petani lokal, menjadikan produk ini tidak hanya lezat tetapi juga mendukung perekonomian desa.
Keunggulan lain adalah proses produksinya yang mengutamakan higienitas. Setiap tahap, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga pengemasan, dilakukan dengan teliti untuk memastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik.
Dukungan terhadap UMKM Lokal
Usaha ini juga memberdayakan masyarakat sekitar. Saat ini, pak agus mempekerjakan kurang lebih 10 karyawan lokal, sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, para karyawan juga diberikan pelatihan tentang produksi dan manajemen usaha kecil.
"Kami ingin usaha ini tidak hanya menguntungkan kami, tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar,"kata dia saat ditemui dirumahnya di Kabupaten Batang.
Inovasi dan Strategi Pemasaran
Dalam menghadapi persaingan di pasar camilan, inovasi menjadi kunci sukses Keripik Slondok Si Raja Ubi. Selain menghadirkan varian rasa, pak agus juga fokus pada kemasan produk yang modern dan menarik. Dengan desain yang eye-catching, produk ini mudah menarik perhatian di rak-rak toko oleh-oleh.
Pemasaran pun dilakukan secara digital melalui media sosial dan platform e-commerce. "Kami memanfaatkan teknologi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Sekarang, pembeli dari luar Jawa bisa menikmati keripik kami," ujarnya saat ditemui dirumahnya,Kecamatan Tulis Kabupaten Batang,(6/12/2024)
Dampak dan Harapan ke Depan
Dengan omzet yang terus meningkat, Keripik Slondok Si Raja Ubi telah menjadi salah satu contoh sukses UMKM yang mampu bersaing di pasar nasional. Produk ini juga beberapa kali mengikuti pameran internasional, membawa nama baik makanan tradisional Indonesia.
Ke depan, pak agus berharap dapat memperluas jangkauan pasarnya dan terus melakukan inovasi tanpa meninggalkan nilai tradisional. Ia juga berencana untuk bekerja sama dengan lebih banyak petani lokal dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat desa.
Penutup
Keripik Slondok Si Raja Ubi adalah bukti bahwa makanan tradisional bisa tetap relevan di era modern. Dengan inovasi, dedikasi, dan semangat melestarikan budaya, UMKM ini telah membuktikan bahwa camilan sederhana pun dapat membawa dampak besar bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H