Mohon tunggu...
Prasetyo Dharsono
Prasetyo Dharsono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setya Merajut Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Arti Kata "Suami" dan "Istri"

8 Januari 2014   12:45 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 13374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan setiap orang telah dijodoh jodohkan oleh Sang Pencipta Alam Raya, dan jodoh setiap insan telah digariskan, walaupun demikian, pastinya setiap orang juga akan mencari jodohnya masing - masing hingga ke jenjang pernikahan.

Nah pembaca sekalian, taukan anda kenapa setiap orang yang telah menikah, bagi yang perempuan disebut istri dan yang laki laki disebut suami...?

Bagi penulis telah mempunyai arti tersediri dari kata sebutan tersebut ( suami dan istri ).. Pernikahan merupakan hal yang sakral untuk kelangsungan hidup. . Pernikahan juga menyatukan hubungan yang erat bagi setiap keluarga. Kata Suami atapun Istri jika diartikan akan membuat kesadaran tersendiri dalam menjalankan peran, yakni suami ataupun istri.

Dalam hal ini penulis akan sedikit menjabarkan atau mengartikan kata suami atapun istri, yang mana artian tersebut memberikan sedikit nilai nilai positif untuk memperankannya.

SUAMI : Sabar, Usaha, Amanah, Membimbing, Istiqomah,

Sabar : Seorang suami harus sabar untuk menghadapi segala ujian dalam rumah tangga, termasuk dengan omelan omelan istri jika istrinya cerewet.

Usaha: Seorang suami hendaknya ia bekerja untuk menghidupi keluarganya, dalam hal ini hukumnya adalah wajib, karena seorang lelaki adalah pemimpin bagi setiap perempuan.

Amanah: Istri merupakan tulang rusuk kiri suami, maksudnya kodrat perempuan adalah titipan Tuhan untuk kaum laki laki, Sebuah beban yang harus ditanggung lelaki untuk mempelihara setiap istrinya.

Membimbing: Suami adalah kepala rumah tangga bagi setiap keluarga, jika suami tidak bisa membimbing atau mengarahkan keluarganya kejalur yang baik maka rusaklah pula rumah tangganya.

Istiqomah: Suami harus teguh pendiriannya, agar tujaun membina keluarganya dapat tercapai dengan baik.

Mungkin demikian penulis mengartikan kata Suami, dan sekarang penulis mengartikan kata Istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun