> “jantungku melonjak-lonjak girang” – hal. 5
> “ Cerita kyai Rias terus berputar di kepalaku” -hal. 142
> “ Sejak dari pagi buta….” – hal. 214
3). Asosiasi
> “ Kami seperti sekawanan tentara yang terjebak….” – hal. 64
> “ Mukanya dingin seperti besi” – hal. 124
f. Sudut pandang
Dalam novel Negeri 5 menara karya Ahmad Fuadi ini, si penulis menggunakan orang pertama pelaku utama, karena menggunakan kata ganti “Aku”.
g. Amanat
Cerita Novel Negeri 5 menara ini memberikan kesan dan pesan moral pendidikan yang sangat dalam. kita harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk meraih apa yang kita impikan. tapi ingatlah dibalik kesuksessan tersebut ada orangtua yang selalu mendoakan kita, jadi kita juga harus serta-merta menghormati, menyayangi dan berbakti kepada orang tua.
Jangan pernah meremehkan impian walau setinggi apapun, Tuhan sungguh Maha mendengar. Man Jadda Wajada siapa yang bersungguh-sungguh dapatlah ia.
Unsur Ekstrinsik
Nilai agama
Novel ini menceritakan tentang kehidupan sekitar dunia pesantren sehingga banyak mengajarkan nilai agama yang jarang di dapat dalam novel-novel lain.
Nilai Moral
Kebersamaan Sahibul menara dalam menghadapi kerasnya dunia pendidikan di pesantren mengajarkan bahwa sebagai penuntut ilmu, kita harus sabar dan tidak mudah menyerah untuk menuntaskan apa yang telah dimulai.