Mohon tunggu...
Muhammad RizkySetiawan
Muhammad RizkySetiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa yang kebetulan sedang nugas

lahir di samarinda, 14 September 2003. Punya impian yang banyak dan sedang berusaha menggapainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Insecure: Suatu Hal yang Wajar atau Tidak?

27 September 2021   20:35 Diperbarui: 27 September 2021   21:20 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo! Bagaimana kabarmu hari ini? Baik-baik saja? Sehat? Kalau iya, berarti itu adalah sebuah hal yang bagus karena di saat-saat seperti ini kesehatan adalah yang paling utama, baik itu sehat secara fisik maupun secara mental. Untuk yang sedang tidak baik-baik saja, aku do'akan semoga bisa cepat membaik.

Berbicara soal kesehatan, di sini aku ingin membahas tentang kesehatan mental, khususnya pada masalah insecure. Yap! Insecure. Kata ini sudah sering kali didengar dan bahkan bukan merupakan suatu hal yang baru bagi khalayak umum. Tapi bisa saja ada beberapa orang yang masih belum tau tentang insecure ini. Jadi, mari kita bahas bersama-sama!

Insecure sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti "tidak aman". Nah, dari kata itu lalu menciptakan sebuah istilah psikologi yang mana insecure diartikan sebagai sebuah rasa cemas, takut atau tidak mampu, dan kurang percaya diri sehingga menyebabkan seseorang merasa tidak aman terhadap dirinya sendiri.

Seorang psikolog asal Brooklyn Institute yang bernama Abraham Maslow mengibaratkan insecure sebagai sebuah hutan yang mengancam dan menyeramkan. Di dalam hutan tersebut dipenuhi oleh manusia-manusia berbahaya dan penuh keegoisan.

Kira-kira seperti itulah pandangan Maslow mengenai insecure. Dari apa yang dijelaskan di atas, orang-orang dengan rasa insecure ini sering kali merasa bahwa dirinya tertolak, terisolasi, atau tidak diinginkan lagi di dalam kehidupan sosial.

Perasaan insecure sendiri bisa terjadi karena beberapa hal, seperti memiliki pengalaman yang buruk/trauma, cara pandang yang salah dalam memahami sesuatu, serta memiliki sifat selalu ingin tampil sempurna atau disebut sebagai perfeksionis. Tentunya orang-orang insecure bisa kita kenali dari beberapa sifat yang mereka miliki.

"Lalu, gimana nih caranya biar tau kalau orang itu merasa insecure?"

Menurut beberapa sumber, ada beberapa gejala yang bisa dilihat dari orang-orang yang insecure, yaitu:

Tidak ingin keluar dari zona nyaman

Zona nyaman. Siapa yang tidak senang berada di dalam zona nyamannya? Tempat di mana kita tidak perlu khawatir untuk terluka baik secara fisik maupun mental. Namanya juga zona nyaman, manusia mana yang tidak ingin merasa hidupnya nyaman?

Sebenarnya, pemikiran seperti itulah yang dapat menunjukkan bahwa orang tersebut merupakan pribadi yang insecure. Ketakutan untuk keluar dari zona nyaman bisa terjadi akibat beberapa faktor seperti trauma dan hal lainnya. Namun, 'terperangkap' di dalam zona nyaman bisa saja menjadi penghambat bagi seseorang untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Suka membandingkan diri dengan orang lain

Ini juga termasuk tanda-tanda seseorang insecure. Namun bedanya, mereka sering membandingkan diri dengan cara merendahkan diri atau mengeluh. 'Kan ada beberapa orang yang suka mengadu nasib mereka seperti "ah kamu mah mending, coba aku blablabla." Orang-orang seperti ini bisa jadi adalah orang-orang yang sedang merasa insecure.

Cenderung harus mendapatkan pujian dari orang lain

Masih berkaitan dengan poin 2 tadi, orang-orang yang insecure cenderung menjadi minder atau merasa tidak lebih baik daripada orang lain. Sehingga, ketika ia dipertemukan dengan suatu pencapaian, maka dirinya akan berusaha memberitahu pencapaian tersebut demi mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Menyalahkan diri sendiri ketika suatu hal tidak berjalan lancar

Seseorang yang insecure biasanya akan menyalahkan diri sendiri ketika dihadapkan oleh sebuah kenyataan pahit. Semisal, mereka sudah berharap lebih kepada pasangannya tapi malah ditinggalkan. 

Hal itu akan menyebabkan orang-orang yang insecure merasa kecewa dan akan menyalahkan diri mereka atas kejadian itu. Bahkan, beberapa tidak akan segan-segan menyakiti diri sendiri sebagai bentuk pelampiasan.


Menghindari interaksi dengan lingkungan

Ketika orang-orang merasa sedang insecure, mereka akan mencari tempat dan menghindari orang lain. Terlebih lagi orang itu jika orang tersebut memiliki pencapaian yang lebih baik daripada dirinya. Seolah-olah, orang dengan perasaan insecure merasa sedang terintimidasi dengan pencapaian orang itu.

Sebenarnya ada banyak lagi gejala atau ciri-ciri dari orang-orang yang memiliki sifat insecure. Jika kamu kepo dengan ciri-cirinya yang lain, kamu bisa mencarinya di beberapa sumber di internet atau dari daftar pustaka di bawah. 

Sekarang mari kita balik ke topik yang dipertanyakan pada judul artikel. Sebenarnya, merasa insecure itu adalah sebuah hal yang wajar atau tidak sih?

Kita semua sepakat 'kan? Kalau semua hal yang berlebihan itu tidak baik. Jika ada sesuatu yang berlebihan maka nanti akan memberikan dampak yang buruk juga bagi kehidupan kita.

Begitu pula dengan perasaan insecure. Perasaan tidak aman ini sebenarnya merupakan suatu hal yang normal terjadi. Sama seperti perasaan lain semisal sedih, senang, marah dan lain sebagainya. 

Semua itu adalah bentuk dari sebuah ekspresi yang dikeluarkan oleh setiap manusia (manusiawi). Tentunya semua perasaan itu keluar karena adanya spontanitas dari dalam diri kita.

Tidak masalah merasa insecure selama tidak sampai berkelanjutan. Jika seseorang merasa insecure secara terus menerus, bisa-bisa orang tersebut akan merasa stres dan pada akhirnya menyebabkan kehidupannya menjadi berantakan. 

Tentu itu bukan suatu hal yang baik 'kan, apalagi sampai mengganggu kestabilan hidupmu hingga menyakiti diri sendiri.

Oleh karena itu, kita bisa mengatasi perasaan insecure dengan cara:

  • Fokus dalam menjadi dan mencintai dirimu sendiri
  • Mengambil pelajaran dari kegagalan dan menjadikannya sebagai motivasi
  • Memperbanyak teman-teman yang mau men-support dirimu
  • Gali keunikan dan ciri khasmu sendiri
  • Dan yang paling penting adalah tetaplah bersyukur atas segala macam keadaanmu

Yap! Sesimpel itu caranya agar kita bisa terhindar dari perasaan insecure. Memang terkadang kita lupa dengan beberapa hal tersebut, terlebih lagi dalam mensyukuri hidup kita. 

Itulah sebabnya kita perlu seseorang yang dapat menyadarkan betapa pentingnya kehidupan yang kita miliki, tidak terpaku terhadap perasaan insecure.

Selalu ingat bahwa hidup itu seperti sebuah buku cerita. Kadang ada adegan senang, sedih, baik, ataupun buruk. Tapi tetap kamulah yang menentukan akan menjadi apa buku ceritamu karena kamu adalah penulisnya, bukan orang lain.

Seorang penulis bernama Alvi Syahrin dalam bukunya, Insecure is My Middle Name, tentang insecure juga mengatakan,

"Pada akhirnya, caramu berpikir, caramu melihat dunia, apa yang ada di dalam kepalamu... itu jauh lebih penting daripada yang ada di luar." (Hal.45)

Untuk itu, tetaplah semangat dalam menjalani hidup demi menggapai impianmu. Pastinya kamu punya impian sendiri 'kan. Begitu juga denganku yang sedang berjuang menggapai impian

Baiklah. Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu. Jangan lupa untuk jaga kesehatannya dan semoga kita bisa bertemu di lain kesempatan. Sampai jumpa!

Dibuat oleh:
Nama: Muhammad Rizky Setiawan

NIM: 202110230311333 

Daftar Pustaka:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun