Mohon tunggu...
Setyo Sudirman
Setyo Sudirman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengulik Efek Compounding dalam Ivestasi

13 Agustus 2020   16:47 Diperbarui: 13 Agustus 2020   16:51 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah compounding mewarnai dunia investasi, namun hanya sedikit yang mau memahaminya dengan benar. Istilah asing ini dalam dunia investasi dimaknai sebagai kemampuan aset yang dimiliki seseorang dalam menghasilkan keuntungan dan keuntungan tersebut untuk selanjutnya diinvestasikan kembali agar menghasilkan keuntungan lagi yang baru.

Istilah awamnya untuk compounding adalah bunga berbunga atau bunga bergulung. Istilah bunga berbunga atau bunga bergulung ini pun bisa dipahami sebagai kemampuan menghasilkan keuntungan (pendapatan) dari keuntungan (pendapatan) sebelumnya.

Pada praktiknya cuan atau hasil dari investasi yang didapatkan, kemudian diinvestasikan kembali entah ke instrumen yang sama, tapi juga bisa pada instrumen yang berbeda.

Lebih mudahnya lagi,  cuan yang didapatkan dari investasi menghasilkan cuan lagi. Dari cuan lahir cuan lagi, begitulah makna bunga berbunga atau bunga bergulung.

Kalau mau jujur, efek compounding ini menjadi salah satu cara yang paling mudah dan cepat untuk mencapai tujuan keuangan.

Karenanya, investasi dengan kekhasan efek compounding ini tentu akan semakin maksimal saat investasi dimulai sejak dini. Semakin dini memulai investasi maka semakin besar cuan yang akan didapatkan karena efek compounding ini.

Sayangnya, banyak orang masih memiliki keyakinan salah tentang investasi, seolang-olah investasi itu harus dengan modal gede. Banyak yang beralasan harus mengumpulkan modal gede dulu. Banyak yang berpikir kalau mereka butuh waktu yang lama agar bisa mengumpulkan uang yang besar.

Padahal, modal kecil kini bukan menjadi halangan karena investasi sudah bisa dimulai dengan modal kecil, semisal investasi saham dengan aplikasi IPOT besutan Indo Premier. Modal yang dibutuhkan cukup mulai dengan Rp. 100.000,- saja.

Kalau modal kecil saja bukan menjadi penghalang, yang justru kerap tak disadari menjadi penghalang utama untuk memaksimalkan efek compounding sebenarnya adalah waktu.

Waktu yang dimaksud adalah waktu untuk memulai investasi yang seharusnya sudah sejak dini tanpa harus menunggu modal gede terkumpul sebagaimana dalih kebanyakan investor.

Investasi yang dilakukan sejak dini akan terasa efek compoundingnya untuk jangka panjang. Dengan kata lain, semakin dini seseorang mulai untuk investasi, semakin terasa efek compounding dalam investasi tersebut.

So, kapan yang tepat untuk memulai investasi agar bisa merasakan efek compounding? Jawabannya sederhana, saat ini juga tanpa menunggu nanti-nanti, bahkan dengan modal yang kecil sekali pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun