Tak dapat dipungkiri saat ini tidak sedikit milenial yang hidup dari gaji Rp.8 juta per bulan setelah ada viral fresh graduate UI tolak gaji Rp 8 juta. Gaji sebesar ini tentu nilainya sudah menurun dibanding beberapa tahun lalu karena inflasi.
Namun dengan perencanaan yang tepat milenial tentu bisa hidup nyaman di saat ini dan tentunya di masa depan. Masalahnya, milenial perlu atensi khusus soal perencanaan uang karena banyak dari mereka tidak tahu cara mengelola duitnya dengan bijak.
Selaku pekerja pemula yang baru saja lulus, pengetahuan mereka soal pengelolaan keuangan sangat minim. Beruntunglah mereka yang sebelum masuk kerja telah memiliki kemandirian sehingga bisa mengelola keuangan dengan bijak.
Nah, bagi milenial yang belum memiliki rencana keuangan yang pas untuk gaji Rp.8 juta, tak ada salahnya menyimak budgeting berikut ini ya: Â Â Â Â Â Â Â Â Â
1. Cicilan termasuk bayar kos, apartemen atau kontrak rumah (30-35%)
Sebagai pekerja pemula yang merantau bekerja di kota lain tentu perlu tempat tinggal, entah itu kos, apartemen atau rumah. Termasuk di dalamnya tentu cicilan utang yang harus dibayar tiap bulannya, entah itu kartu kredit, cicilan mobil, rumah atau apartemen. Idealnya uang yang dialokasikan untuk pos ini miniml Rp.2,4 juta (30%). Jumlah ini tentunya ideal seperti dikatakan para pakar keuangan dimana besar pengeluaran untuk pos ini 30-35% dari gaji.
2. Kebutuhan sehari-hari
Makan, minum, transportasi, listrik, air, pulsa telepon, dan internet termasuk kebutuhan sehair-hari. Budget ideal untuk keperluan makan dan kebutuhan pribadi lainnya ini 40% dari gaji atau sebesar Rp.3,2 juta, termasuk juga untuk biaya transportasi.
3. Gaya Hidup
Sebagai milenial, gaya hidup juga tidak perlu diperhatikan biar nggak kuper-kuper amat. Alokasi duit dari gaji untuk gaya hidup ini 10% atau Rp.800 ribu. Gaya hidup ini termasuk hangout, kuliner hingga ngafe dan shooping. Untuk gaya hidup ini milenial perlu waspada dan menjaga diri biar tidak konsumtif.
4. Tabungan atau investasi
Pos ini wajib mendapat prioritas para milenial. Idealnya, tabungan atau investasi memang 20% dari gaji bulanan. Namun jika sudah bisa menyisihkan 15% itu sudah cukup baik. Pos ini menjadi prioritas, karenanya perlu disisihkan langsung begitu mendapatkan gaji, bukan sekadar disisihkan. Dengan menyisihkan di awal ini milenial memang dibuat sedikit kepepet sehingga bisa dengan bijak menggunakan uangnya. So, yang penting, milenial konsisten menyisihkan Rp.1,6 juta (20%) dari gaji.
Dari keempat budgeting  di atas, khusus untuk tabungan dan investasi, tentu sebuah pilihan. Bagaimana pun ada perbedaaan antara tabungan dan investasi.  Sebesar 20% dari gaji Rp.8 juta (Rp.1,6 juta) bisa disisihkan di tabungan atau investasi. Kalau di tabungan tentunya dari sisi bunga sangat kecil, tetapi jika diinvestasikan keuntungan berupa return (imbal hasil) lebih tinggi, semisal di aplikasi tabungan online IPOTPAY return yang diberikan 7-9% per tahun. Dana yang dideposit di aplikasi ini ditempatkan secara otomatis di reksa dana pasar uang.
So, dengan gaji Rp.8 juta per bulan, milenial bisa menikmmati hidup saat ini dan masa depan dengan nyaman. Istilahnya, soal gaya hidup juga tidak ketinggalan alias kuper-kuper amat dan tentunya untuk masa depan juga sudah ada persiapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H