Ada anggapan yang umum beredar kalau menabung di bank itu banyak ruginya. Alasannya, bunganya kecil alias jauh di bawah inflasi, biaya administrasinya tinggi dan ada potongan ini-itu.
Anggapan ini memang tidak salah. Menabung di bank yang selama ini dilakuin memang demikian adanya. Bukannya duitnya nambah, kalau nominalnya kecil justru akan makin susut karena berbagai potongan.
Â
Selain itu, nilai uang pun tergerus karena tingkat inflasi yang selalu lebih besar dari bunga bersih yang didapatkan dari bunga tabungan konvensional.
Menariknya, nabung duit untuk hasil maksimal di atas inflasi sudah bisa dinikmati dengan mudah, salah satunya dengan nabung reksa dana. Nabung reksa dana memberikan hasil maksimal yang dalam hal ini istilahnya menjadi return (imbal hasil).
Imbal hasil nabung reksa dana di atas bunga tabungan konvensional dan deposito. Nabung reksa dana kini sudah mudah dinikmati, semisal melalui IPOTFUND sebagai supermarket rekda dana online terpercaya.
Memang, masyarakat masih nyaman dengan nabung konvensional dibanding nabung reksa dana. Pada dasarnya memang ada perbedaan mendasar antara nabung konvensional di bank dan nabung reksa dana.
Nabung konvensional tidak mengutamakan pertumbuhan dana (bunga), sementara nabung reksa dana fokus ke hasil tabungan (return).
Sementara tabungan konvensional fokus supaya uangnya aman, gampang ditabung, dan gampang ditarik kalau dibutuhkan, nabung reksa dana mengedepankan faktor imbal hasil (return).
Asyiknya lagi, tak hanya imbal hasil tinggi di atas bunga tabungan konvensional dan deposito, nabung reksa dana juga mengedepankan keamanan uang, kemudahan dalam menabung, dan dana yang lukuid.
Dan tak perlu repot-repot untuk menikmatinya, nabung reksa dana sudah 100% online dengan smartphone di genggaman tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H